Pekanbaru (ANTARA) - Pakar kesehatan paru-paru dr Indra Yovi Sp. P(K) mengatakan orang-orang berisiko atau penderita gangguan pernafasan dan anak-anak sangat rentan terdampak kabut asap karena kualitas udara di Pekanbaru dan sekitar tidak sehat.
"Kualitas udara di Provinsi Riau, khususnya di Kota Pekanbaru kini tidak sehat. Kondisi tersebut diduga karena adanya polusi udara akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Ini harus segera diantisipasi," kata Indra yang juga Sekretaris Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Riau, di Pekanbaru, Selasa.
Ia mengatakan orang berisiko atau penderita kesehatan pernafasan misalnya penderita TBC, asma, dan kanker paru akan langsung berdampak pada imunitas pernafasan mereka.
Kemudian juga pada anak lebih rentan terkena ISPA dan itu masih merupakan efek jangka pendek.
"Untuk efek jangka panjang tergantung pada seberapa parah polusi yang terjadi. Secara awam polusi tersebut juga dapat dilihat dari jarak pandang. Semakin pendek jarak pandang maka semakin berbahaya polusi yang terjadi," katanya.
Jika di bawah 100 meter, katanya lagi, maka itu berarti status polusi dalam kategori hitam. Karena itu, dalam kondisi udara yang tidak sehat itu maka siapa saja yang ingin bepergian keluar rumah harus menggunakan masker, terutama bagi kelompok rentan dan anak-anak.
Berita Terkait
Dokter berikan kiat jaga daya tahan tubuh di musim pancaroba
Kamis, 5 Desember 2024 10:10 Wib
Orang tua perlu contohkan hidup sehat cegah anak kecanduan gula
Selasa, 26 November 2024 16:47 Wib
Lebih dari 1.000 dokter dan perawat tewas pada seranganIsrael di Gaza
Senin, 25 November 2024 11:45 Wib
Dokter: Pentingnya deteksi dini untuk kesempatan hidup lebih baik
Rabu, 20 November 2024 16:53 Wib
Dokter jelaskan penyebab biduran dan cara mengatasi dengan tepat
Selasa, 19 November 2024 10:57 Wib
Dokter paparkan proses terapi guna tangani kecanduan judol
Senin, 18 November 2024 20:42 Wib
Dokter: Obesitas salah satu faktor risiko kanker rahim
Senin, 18 November 2024 15:14 Wib
Dokter: Air minum dalam kemasan tidak menyebabkan kemandulan pria
Sabtu, 16 November 2024 13:02 Wib