Sementara itu, Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Bappeda Sumsel Hari Wibawa mengatakan bahwa kebijakan dan regulasi pembangunan Pelabuhan Tanjung Carat sudah dilakukan.
Menurut dia, pembangunan itu harus benar-benar terealisasi guna menghindari kebocoran pendapatan daerah.
"Ke depan harus jadi karena kalau tidak Sumsel akan tertinggal, ekspor ini akan dibawa melalui daerah tetangga seperti Lampung, Jambi atau bahkan Bengkulu,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Gabungan Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumsel Alex Sugiarto menjelaskan jika kondisi ekspor Sumsel saat ini membutuhkan biaya yang lebih besar (double cost).
"Untuk komoditi yang diekspor seperti sawit harus memang harus menggunakan kapal kecil yang mana nantinya akan mengalami pengoperan di beberapa titik," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya mengaku sangat menantikan kehadiran pelabuhan sebagai gerbang jalur distribusi sektor sawit di Sumsel.
"Kesediaan pelabuhan itu juga sangat diharapkan oleh seluruh industri yang ada di Bumi Sriwijaya, karena jauh memangkas biaya transportasi. Kalau sekarang ini kita double cost tidak hanya biaya tapi juga waktu,” ucap Alex.
Berita Terkait
Jadwal pertandingan Proliga 2024 di Palembang
Kamis, 9 Mei 2024 11:33 Wib
Lapas Perempuan Palembang berikan konseling adiksi narkotika
Rabu, 8 Mei 2024 22:15 Wib
Palembang BSB jalani dua laga kandang di seri III Proliga 2024
Rabu, 8 Mei 2024 21:45 Wib
Mendag cek kapal tanker yang tak penuhi syarat berlayar di Sungai Musi
Rabu, 8 Mei 2024 20:55 Wib
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib