Jakarta (ANTARA) - Presiden Suriname Chandrikapersad Santokhi menyatakan penduduk asal Jawa, Indonesia, yang bermigrasi ke Suriname telah berhasil membentuk budaya kerja keras dan gotong royong di negara itu.
“Penduduk Jawa telah membangun kebudayaan di masyarakat Suriname, diantaranya budaya kerja keras dan gotong royong,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Dalam perayaan Peringatan ke-133 Tahun Migrasi Penduduk Jawa Ke Suriname pada Selasa (8/8) di Paramaribo, Suriname, ia mengatakan Suriname adalah negara yang terdiri dari beragam etnis, bahasa, dan agama.
Keragaman Suriname tersebut termasuk terbentuk oleh adanya penduduk yang merupakan keturunan Suku Jawa yang telah bermigrasi ke negara ini sejak ratusan tahun lalu.
Bahkan Suriname adalah negara dengan penduduk Jawa paling banyak di kawasan Amerika Selatan dan Karibia, dengan sekitar 32.956 orang Jawa yang datang ke Suriname pada periode 1890-1939.
Gelombang pertama kedatangan orang Jawa ke Suriname pada 9 Agustus tahun 1890 sehingga setiap tanggal ini diperingati sebagai hari migrasi Jawa ke Suriname.