Rabu pagi, emas kembali jatuh

id harga emas,emas berjangka,bursa Comex,dolar kuat,imbal hasil AS,peringkat bank,data inflasi

Rabu pagi, emas kembali jatuh

Ilustrasi - Pekerja memperlihatkan kepingan dan koin emas. ANTARA/REUTERS/Neil Hall/aa

Selera risiko berkurang pada Selasa (8/8), menyusul berita bahwa ekspor dan impor China berkontraksi lebih dari yang diharapkan pada Juli, data pemerintah menunjukkan. Ekspor negara itu anjlok 14,5 persen untuk tahun ini hingga Juli, penurunan terbesar sejak merebaknya pandemi COVID-19 pada Februari 2020, sementara impor turun 12,4 persen, lebih buruk dari perkiraan.

Sementara itu, keputusan Moody's untuk meninjau beberapa bank besar AS untuk kemungkinan penurunan peringkat dan peringkat utang yang lebih rendah pada beberapa bank kecil dan menengah, juga menambah sentimen penghindaran risiko (risk-off).

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,5 persen menjadi 102,53. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 5 basis poin menjadi 4,035 persen, menurut data FactSet.

"Meskipun dolar menguat secara luas, emas bertahan dengan baik mengingat semua aksi jual yang memukul komoditas lain. Jika prospek ekonomi global semakin memburuk, emas akan mendapatkan penawaran beli di sini," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, dalam komentar email.

Investor juga sedang menunggu rilis indeks harga konsumen AS Juli pada Kamis (10/8) dan indeks harga produsen pada Jumat (11/8), untuk petunjuk lintasan suku bunga Federal Reserve selanjutnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September menyusut 42,50 sen atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 22,807 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober merosot 22,70 dolar AS atau 2,45 persen, menjadi menetap pada 904,20 dolar AS per ounce.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Emas kembali jatuh karena dolar AS menguat, imbal hasil obligasi naik