"Cadev intinya naik atau turun dari sebelumnya. Kalau turun, berarti ada kebutuhan dolar AS yang tinggi di pasar, sehingga harus menggunakan dana cadangan dan ini bisa memberikan persepsi demand lebih tinggi dari suplai. Akibatnya, nilai dolar AS menguat dibandingkan rupiah, dan sebaliknya," ungkap Ariston.
Pada malam ini, ada data tenaga kerja AS yang akan dirilis. Jika memiliki hasil yang masih menunjukkan perbaikan kondisi tenaga kerja, dolar AS disebut dapat menguat lagi di awal minggu depan.
"Data tenaga kerja AS untuk bulan Juni nanti malam konsensus pasar, hanya mengalami pertambahan 225 ribu dibandingkan bulan sebelumnya 339 ribu pekerja. (Namun), kalau melihat data tenaga kerja versi swasta ADP semalam, mungkin angka yang keluar bisa lebih tinggi dari konsensus pasar," ucapnya.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah 0,43 persen atau 64 poin menjadi Rp15.120 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.056 per dolar AS.