"Saya melihat kurangnya ambisi. Kurangnya kepercayaan. Kurangnya dukungan. Kurangnya kerja sama. Dan banyaknya masalah seputar kejelasan dan kredibilitas," tambahnya.
Guterres mendesak semua negara untuk "membangun kembali kepercayaan berdasarkan keadilan iklim" dan "mempercepat transisi yang adil menuju ekonomi hijau".
Dia menekankan setiap negara, tanpa kecuali, harus mendengar suara masyarakat sipil serta melibatkan mereka untuk membantu membentuk kebijakan.
Guterres mengatakan bahwa tindakan dalam mengatasi perubahan iklim ini butuh partisipasi global dan perlu dilaksanakan secepat mungkin.
Dia menyebut industri bahan bakar fosil menjadi sumber masalah iklim, dan mengatakan "masalahnya bukan hanya emisi bahan bakar fosil. Ini bahan bakar fosil - titik."
"Solusinya jelas: dunia harus menghapuskan bahan bakar fosil dengan cara yang adil dan merata — beralih meninggalkan minyak, batu bara, dan gas dan meningkatkan investasi terbarukan dalam transisi yang adil," ujar dia.
Sumber
https://press.un.org/en/2023/sgsm21840.doc.htm
Berita Terkait
Pama Grup ajak wartawan Sumatera-Kalimantan tinjau Proklim Wonosobo
Selasa, 7 Mei 2024 16:50 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Perempuan lebih rentan terdampak perubahan iklim
Kamis, 28 Maret 2024 14:55 Wib
Pertanian di OKU Timur Sumsel sangat tergantung iklim
Jumat, 23 Februari 2024 18:06 Wib
Kades Sumsel diminta jaga iklim kondusif jelang dan pascapemilu
Senin, 12 Februari 2024 17:06 Wib
BMKG: Ada 15 daerah berstatus waspada dampak hujan di Indonesia
Sabtu, 10 Februari 2024 7:44 Wib
Rakornis pengendalian perubahan iklim regional Sumatera
Rabu, 31 Januari 2024 18:41 Wib
KLHK kolaborasikan aksi pengendalian iklim di regional Sumatera
Selasa, 30 Januari 2024 16:41 Wib