Palembang (ANTARA) -
Direktur Keuangan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Fransetya Hasudungan Hutabarat mengapresiasi kinerja positif yang ditunjukkan manajemen Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) hingga menjelang pertengahan 2023.
Fransetya menyebut, upaya dan kerja keras manajemen dalam menjaga dan mengoperasikan Kilang Pertamina Plaju yang notabene sudah berumur paling tua tidaklah mudah.
”Kami menyadari, untuk merawat kilang usia tua, itu tidak gampang, namun memang kita harapkan terus lebih baik,” katanya. Kilang Plaju sendiri didirikan sejak 1904 oleh perusahaan Shell dari Belanda, dan kilang Sungai Gerong dibangun pada 1926 oleh Stanvac dari Amerika.
Menurut dia, kinerja positif Kilang Pertamina Plaju juga ditunjukkan dengan menjadi salah satu penyumbang net income terbesar untuk PT KPI Year to Date (YTD) April 2023.
“Kita bisa cetak profit untuk PT KPI di April 2023 ini tidak lepas dari kerja keras para pekerja, dan salah satu penyumbang net income terbesar dari RU III Plaju, terimakasih karena sudah berpartisipasi meningkatkan angka Yield-nya,” tuturnya saat Management Walkthrough (MWT) ke Kilang Pertamina Plaju pada Kamis (25/05/2023).
Dikatakan Fransetya, salah satu indikator kinerja keuangan di kilang ditunjukkan dengan Yield Valuable Product atau Imbal Hasil Produk yang berada di atas target. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir, yield menjadi indikator penting yang dikejar setiap unit.
“Satu persen peningkatan hitung-hitungan Yield Valuable Product, identik dengan keuntungan 300 juta USD, jadi ini yang perlu kita kejar bersama,” katanya.
Tekankan Sense of Business
Fransetya menekankan pentingnya visibilitas dan business acumen atau sense of business yang kuat dari manajemen dan seluruh pekerja Kilang Pertamina Plaju guna menghadapi tantangan bisnis global.
“Kita perlu mencermati produk apa yang harus dijual bulan ini, dan di bulan-bulan berikutnya, apapun yang kita lakukan harus berdampak positif untuk pertumbuhan perusahaan,” tuturnya.
Ia juga berpesan agar hubungan harmonis perusahaan dengan para stakeholder pemerintahan maupun masyarakat sekitar selalu dijaga dengan baik. “Mohon hubungan dengan para stakeholder selalu dijaga sebaik baiknya,” imbuhnya singkat.
Jaga Hubungan Eksternal
Di momen yang sama, General Manager (GM) Kilang Pertamina RU III Plaju Yulianto Triwibowo menyampaikan pihaknya telah berusaha menaikkan angka Yield Valuable Product, dari target sebesar 59%, terealisasi hingga saat ini di angka 77%. “Kami berusaha menaikkan angka Yield Valuable Product di kilang kami, alhamdulillah sudah naik lebih dari 10% tanpa modifikasi yang berarti,” katanya.
Yulianto juga melaporkan bahwa kondisi eksternal yang dijalin dengan para stakeholder relatif baik. “Kami juga berpesan kepada masyarakat marilah kita jaga kilang ini dengan sebaik-baiknya,” tambah Yulianto.
Kondisi pekerja yang sehat, ditambah relasi yang terjalin baik dengan Serikat Pekerja, menjadi energi tersendiri dalam menjalankan operasional kilang. “Kondusivitas bekerja di RU III mulai dari manajemen sampai level bawah tetap baik, dan jadi semangat untuk kita terus memberikan kontribusi terbaik bagi ketahanan energi,” tutupnya.
Fransetya didampingi rombongan manajemen Kilang Pertamina Plaju kemudian mengecek langsung operasional kilang guna memastikan keandalan dan penegakan aspek safety dan K3 dalam bekerja.
Tentang Kilang Pertamina Plaju
Kilang Pertamina Plaju atau PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju merupakan salah satu unit kilang dari enam kilang yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional sebagai bagian dari Sub-Holding Refining & Petrochemicals PT Pertamina (Persero).
Kilang minyak yang beroperasi di Palembang, Sumatera Selatan ini merupakan salah satu unit kilang tertua di Indonesia yang masih beroperasi sejak tahun 1904, berkontribusi memenuhi kebutuhan energi nasional terutama di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).