Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Jumat, menurun setelah laporan data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih rendah.
Rupiah pada Jumat pagi tergelincir 19 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp15.300 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.281 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah oleh penguatan dolar AS setelah data klaim pengangguran AS yang lebih rendah dan komentar hawkish dari pejabat The Fed," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.
Lukman menuturkan klaim pengangguran AS turun dari 192.000 menjadi 190.000, juga lebih rendah dari perkiraan untuk 195.000.
Selain itu, komentar hawkish dari pejabat bank sentral AS atau The Fed juga mendukung penguatan dolar AS, karena mereka mengisyaratkan bahwa suku bunga perlu dinaikkan agar berhasil meredam inflasi.
Data pada Jumat (24/2/2023) menunjukkan belanja konsumen AS meningkat tajam pada Januari, sementara inflasi memanas. Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), pengukur inflasi pilihan Fed, melonjak 0,6 persen bulan lalu setelah naik 0,2 persen pada Desember.