Makassar (ANTARA) - Direktur Hasanuddin Contact Prof Dr dr Alimin Maidin mengatakan, sekitar 32 persen anak remaja merokok karena dipengaruhi oleh iklan di daerah ini.
"Dari hasil penelitian yang kami lakukan Hasanuddin Contact diketahui sekitar 32 persen anak-anak remaja merokok itu gara-gara iklan," kata Alimin di Makassar, Senin.
Hasanuddin Contact merupakan lembaga yang berada di bawah naungan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin. Lembaga ini dibentuk dengan tujuan memperluas pengendalian tembakau dan pencegahan penyakit tidak menular di Indonesia bagian timur.
Alimin mengatakan disela kehadirannya pada promosi Doktor Wahyuti, S.Sos, M. Kes yang mengangkat tema disertasi "Kepatuhan Masyarakat dan Ketertiban Stakeholder dalam penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Jayapura" itu, iklan merokok itu sebenarnya tidak boleh ada sekitar 500 meter dari lokasi yang ditetapkan sebagai KTR.
"Jadi iklan rokok itu tidak boleh ada 500 meter dari lokasi sekolah, rumah ibadah, rumah sakit, tempat atau taman bermain anak, kendaraan umum serta tempat-tempat tertentu yang merupakan KTR," ujarnya.
Mencermati fenomena itu, lanjut dia, seharusnya pihak Wali Kota Makassar atau pemerintah daerah mengambil sikap tegas terhadap pemasangan iklan rokok di lapangan.
Hal tersebut perlu disikapi cepat untuk menyelamatkan anak dan generasi muda yang otaknya bakal tidak berkembang karena pengaruh asap rokok.
"Harusnya ada peraturan dan sanksi yang dikeluarkan Wali Kota untuk melindungi anak dan generasi kita," ujarnya.
Sementara itu, Wahyuti yang merupakan Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Cendrawasih, Jayapura mengatakan, dari hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui, tingkat kepatuhan masyarakat dan stakeholder di KTR masih bervariasi di lokasi yang berbeda.
"Sebagai gambaran, kepatuhan di KTR di rumah ibadah itu lebih tinggi dibandingkan di lokasi sekolah, kantor dan taman bermain anak," katanya.
Kondisi tersebut, lanjut alumni Doktor di Universitas Negeri Makassar dia, sedikit banyaknya dipengaruhi oleh budaya setempat, sehingga harus dilakukan pendekatan khusus, termasuk inklusi agar warga di Jayapura dapat melindungi anak dan generasi muda ke depan.
Berita Terkait
Pergulatan batin seorang profesor ketika anaknya mogok sekolah
Senin, 13 Mei 2024 20:21 Wib
Tidur siang singkat cegah lemas saat puasa Ramadhan
Kamis, 14 Maret 2024 15:41 Wib
Ketua MUI: Saatnya merajut kembali kebersamaan untuk bangun Indonesia
Rabu, 14 Februari 2024 19:42 Wib
Guru Besar UGM: AI dan big data bisa percepat pengembangan obat baru
Sabtu, 10 Februari 2024 11:19 Wib
Ganjar-Mahfud tak akan naik kanpajak bila terpilih di Pilpres 2024
Kamis, 8 Februari 2024 10:15 Wib
Mahfud MD janji selesaikan RUU Masyarakat Adat
Selasa, 6 Februari 2024 14:31 Wib
Mahfud sebut tambang ilegal harus ditertibkan
Selasa, 6 Februari 2024 11:00 Wib
Mahfud sebut hanya Ganjar yang mengerti stunting di debat terakhir
Selasa, 6 Februari 2024 9:23 Wib