Jakarta (ANTARA) - Marc Marquez mengatakan kondisi lengannya yang masih cedera menghalanginya untuk tampil menyerang secara penuh di Grand Prix Jepang meski sang pebalap tim Repsol Honda mengamankan pole position di sesi kualifikasi yang basah di Motegi, Sabtu.
Marquez, yang bakal menjalani start Grand Prix ke-150 di MotoGP pada Minggu, untuk pertama kali start terdepan sejak GP Jepang pada 2019, atau 1.071 hari yang lalu.
Itu merupakan pole ke-63 bagi Marquez di MotoGP dan ke-91 dalam kariernya membalap Grand Prix, mengakhiri 50 balapan tanpa pole bagi sang pebalap.
"Hari ini menjadi kali pertama, sejak saya cedera, saya dapat membalap dengan baik, seperti yang saya inginkan dan senangi," kata Marquez yang kembali membalap di Aragon pekan lalu pascaoperasi keempat terhadap lengan kanannya yang memaksa jeda selama tiga bulan dari kompetisi.
Setelah kualifikasi tertunda 90 menit karena cuaca buruk, Marquez merasa terbantu dengan kondisi lintasan yang basah sehingga tidak terlalu menuntut kekuatan fisik ketika melaju dengan motornya.
"Karena di kondisi basah Anda tidak perlu menggunakan otot dan kekuatan terlalu besar. Tapi saya mendapat posisi yang baik, Ini membuat saya senang. Semoga di balapan kering, dengan lebih banyak balapan dan jam terbang otot saya bisa kembali lebih kuat."
Tahun lalu, Marquez tidak mengalami kesulitan berarti menjalani balapan di sirkuit yang berjalan berlawanan arah jarum jam seperti di Austin, Sachsenring dan Aragon, dengan kondisi lengan yang belum sepenuhnya fit.
Tapi di Motegi, yang berjalan searah jarum jam, tekanan terhadap lengan kanannya akan lebih berat, terlebih sirkuit Jepang itu memiliki sejumlah lintasan lurus dan titik pengereman yang keras.
Marquez sudah merasakan tekanan membalap di lintasan kering Motegi saat sesi latihan Jumat.
"Pada Jumat, di lintasan kering saya kesulitan menjaga lengan tetap lurus di zona pengereman karena di sini terdapat zona pengereman keras di sisi kanan," kata dia melanjutkan.
"Lengan kiri juga sedikit armpump mungkin karena bekerja ekstra, jadi saya harus mengatur semua hal ini. Saya tak bisa membalap dengan menyerang penuh karena itu bakal menghancurkan kondisi fisik saya dan akan kelelahan di lap terakhir.
"Bukan target kami untuk bertarung di balapan, maupun lima besar Kami perlu menyadari bahwa para pebalap di belakang akan menyusul dan kami akan mencoba menemukan posisi kami," kata dia.