Rusia tidak menentang Ukraina bergabung Uni Eropa karena bukan blok militer, kata Putin

id putin,moskow,ukrania,eu,uni eropa,blok barat,nato

Rusia tidak menentang Ukraina bergabung Uni Eropa karena bukan blok militer, kata Putin

Arsip foto - Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin rapat Presidium Dewan Negara di Kremlin di Moskow, Rusia 25 Mei 2022. ANTARA/Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin via REUTERS/pri. (via REUTERS/SPUTNIK)

Kami tidak menentangnya. Ini bukan blok militer. Itu hak negara mana pun untuk bergabung dengan serikat ekonomi
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dia tidak keberatan atas rencana Ukraina bergabung dengan Uni Eropa (EU), menyusul keputusan bersejarah Komisi Eropa yang mendukung upaya Kiev untuk menjadi anggota.

"Kami tidak menentangnya. Ini bukan blok militer. Itu hak negara mana pun untuk bergabung dengan serikat ekonomi," kata Putin pada Jumat (17/6), ketika ditanya tentang kemungkinan Ukraina bergabung dengan EU.

Rusia selama bertahun-tahun telah mencerca upaya Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Masalah ini menjadi isu besar antara Moskow dan Barat.

Sebelum dia memerintahkan puluhan ribu tentara ke Ukraina pada akhir Februari, Putin telah meminta jaminan hukum dari Amerika Serikat bahwa Ukraina tidak akan diterima dalam aliansi militer.

Baca juga: Putin ancam serang target baru jika AS memasok rudak untuk Ukraina
Sebelumnya, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Kremlin secara dekat mengikuti upaya Ukraina untuk menjadi anggota EU, terutama mengingat peningkatan kerja sama pertahanan di antara 27 anggota blok.

Masalah ini "membutuhkan perhatian kami yang tinggi, karena kami semua menyadari intensifikasi diskusi di Eropa tentang masalah penguatan komponen pertahanan EU," kata Peskov dalam panggilan telepon dengan wartawan.

Baca juga: Putin perintahkan sanksi balasan terhadap Barat
Berbicara di forum ekonomi tahunan unggulan Rusia di St. Petersburg, Putin mempertanyakan apakah "bijak" bagi EU untuk mengizinkan Ukraina bergabung, dengan mengatakan bahwa Kiev akan membutuhkan subsidi ekonomi besar yang mungkin tidak bersedia diberikan oleh anggota EU lainnya.

Pada Jumat, Komisi Eropa merekomendasikan EU untuk menunjuk Ukraina dan Moldova sebagai calon anggota.

Sementara itu, bekas republik Soviet ketiga, Georgia, diminta untuk memenuhi persyaratan tertentu sebelum diberikan status yang sama.
Baca juga: Jaksa Ukraina sebut Rusia gunakan pemerkosaan sebagai taktik perang

Sumber: Reuters

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2022