Bupati OKU Timur minta ASN beli produk dalam negeri
Martapura (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Lanosin Hamzah meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membeli produk dalam negeri atau lokal guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air.
"Hal ini dilakukan agar pengusaha skala mikro, kecil dan menengah bisa bertahan dan tetap produktif di tengah pandemi COVID-19," kata Bupati di Martapura ibu Kota Kabupaten OKU Timur, Jumat.
Dia mengatakan, belanja produk dalam negeri dapat menciptakan nilai tambah serta mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan efisien. Selain itu, pembelian produk dalam negeri dapat memicu peningkatan kapasitas produksi pabrik, hingga perluasan lapangan kerja.
"Tidak ada alasan untuk membeli produk impor, walaupun harganya lebih murah," kata dia.
Bupati juga menekankan agar penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus dioptimalkan untuk pembelian produk dalam negeri bukan barang impor.
Belanja pemerintah daerah setempat harus memiliki tiga hal penting, yaitu menciptakan nilai tambah bagi daerah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta efisien.
"Seluruh ASN jajaran Pemkab OKU Timur harus menggunakan produk lokal dari berbagai aspek sebagaimana telah diatur dalam pedoman pengadaan barang/jasa yang dibiayai APBD," ujarnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten OKU Timur pada 2019 jumlah ASN di daerah ini tercatat sebanyak 6.990 orang,
Sementara pertumbuhan ekonomi daerah itu pada 2021 meningkat selama pandemi bahkan mencapai 4,66 Persen dibanding tahun 2019 yang hanya 0, 37 persen atau secara nasional dari 2, 07 persen menjadi 3,69 persen.
Angka ini menjadi yang terbesar dan tertinggi kedua di Sumatera Selatan, karena dominan didukung sektor pertanian, serta konstruksi, perdagangan dan industri pengolahan,” ujar Bupati, sejumlah inovasi dan gebrakan kemudahan layanan perizinan terpadu satu pintu juga dilakukan untuk menumbuhkan industri, badan usaha, UMKM dan para pelaku usaha.
"Hal ini dilakukan agar pengusaha skala mikro, kecil dan menengah bisa bertahan dan tetap produktif di tengah pandemi COVID-19," kata Bupati di Martapura ibu Kota Kabupaten OKU Timur, Jumat.
Dia mengatakan, belanja produk dalam negeri dapat menciptakan nilai tambah serta mampu membangkitkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri dan efisien. Selain itu, pembelian produk dalam negeri dapat memicu peningkatan kapasitas produksi pabrik, hingga perluasan lapangan kerja.
"Tidak ada alasan untuk membeli produk impor, walaupun harganya lebih murah," kata dia.
Bupati juga menekankan agar penggunaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) harus dioptimalkan untuk pembelian produk dalam negeri bukan barang impor.
Belanja pemerintah daerah setempat harus memiliki tiga hal penting, yaitu menciptakan nilai tambah bagi daerah, membangkitkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, serta efisien.
"Seluruh ASN jajaran Pemkab OKU Timur harus menggunakan produk lokal dari berbagai aspek sebagaimana telah diatur dalam pedoman pengadaan barang/jasa yang dibiayai APBD," ujarnya.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten OKU Timur pada 2019 jumlah ASN di daerah ini tercatat sebanyak 6.990 orang,
Sementara pertumbuhan ekonomi daerah itu pada 2021 meningkat selama pandemi bahkan mencapai 4,66 Persen dibanding tahun 2019 yang hanya 0, 37 persen atau secara nasional dari 2, 07 persen menjadi 3,69 persen.
Angka ini menjadi yang terbesar dan tertinggi kedua di Sumatera Selatan, karena dominan didukung sektor pertanian, serta konstruksi, perdagangan dan industri pengolahan,” ujar Bupati, sejumlah inovasi dan gebrakan kemudahan layanan perizinan terpadu satu pintu juga dilakukan untuk menumbuhkan industri, badan usaha, UMKM dan para pelaku usaha.