Meredam ujaran kebencian dalam pilkada

id Ujaran kebencian,pilkada,pesta demokrasi,literasi digital,AJI

Meredam ujaran kebencian dalam pilkada

Warga menunjukkan stiker peringatan bahaya hoaks. ANTARANEWS

Jakarta (ANTARA) - Ujaran kebencian dalam pilkada merupakan masalah serius yang mengancam fondasi demokrasi Indonesia.

Pilkada, yang seharusnya menjadi arena untuk memilih pemimpin terbaik secara sehat, sering kali berubah menjadi ajang eksploitasi isu-isu sensitif seperti agama, suku, antargolongan, dan ras demi keuntungan politik jangka pendek.

Strategi ini tidak hanya mencederai nilai-nilai demokrasi tetapi juga menciptakan polarisasi tajam di tengah masyarakat.

Polarisasi ini berdampak jangka panjang  dengan memicu perpecahan sosial yang sulit dipulihkan bahkan setelah proses pilkada berakhir.

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama Monash University Indonesia mencatat Jawa Barat sebagai provinsi dengan ujaran kebencian tertinggi selama masa Pilkada 2024, diikuti Aceh, Sumatera Barat, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.