Nikola Jokic jadi MVP NBA dua musim beruntun
Jakarta (ANTARA) - Bintang Denver Nuggets Nikola Jokic dinobatkan menjadi Pemain Terbaik atau Most Valuable Player (MVP) NBA 2021-22, yang membuatnya memenangi penghargaan itu untuk dua musim beruntun.
Mengutip situs resmi NBA pada Kamis, Jokic mendulang 875 poin termasuk 65 suara sebagai urutan pertama dalam jajak pendapat yang melibatkan 100 penulis dan penyiar olahraga global.
Di posisi kedua terdapat bintang Philadelphia 76ers Joel Embiid dengan 706 poin termasuk 26 suara sebagai urutan pertama, dan tulang punggung utama Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo dengan 595 poin serta sembilan suara urutan pertama.
Jokic menjadi pemain ke-13 yang memenangi MVP dua musim beruntun setelah Bill Russell pada 1962, Wilt Chamberlain (1967), Kareem Abdul-Jabbar (1972), Moses Malone (1983), Larry Bird (1985), Magic Johnson (1990), Michael Jordan (1992), Tim Duncan (2003), Steve Nash (2006), LeBron James (2010), Stephen Curry (2016), dan Antetokounmpo (2020).
Ini merupakan musim ketujuh Jokic berkarier di NBA, di mana ia memiliki rataan 27,1 poin, 13,8 rebound, 7,9 assist, 1,47 steal, dan 0,85 blok. Kecuali assist, Jokic mencapai rata-rata semusim tertinggi dalam kariernya.
Bintang asal Serbia itu tampil rata-rata 33,5 menit dalam 74 gim musim reguler dan menempati urutan keenam dalam klasemen rata-rata poin NBA, kedua dalam rebound, kedelapan dalam assist, ke-12 dalam steal, dan ke-33 untuk blok.
Untuk total rebound dan total defensive rebound, Jokic memimpin kedua departemen itu masing-masing dengan 1.019 kali dan 813 kali, sementara ia juga menorehkan tingkat konversi tembakan terbuka 58,3 persen yang merupakan tertinggi kedelapan di liga.
Pebasket berusia 27 tahun itu menjadi pemain NBA pertama yang menorehkan sedikitnya 2.000 poin, 1.000 rebound dan 500 assist dalam semusim maupun mencapai rata-rata 25,0 poin, 13,0 rebound, dan 6,0 assist. Ia juga mengemas 19 triganda serta 66 dwiganda musim ini.
Februari lalu, Jokic kembali tampil di tim All-Star yang merupakan kali keempat berturut-turut ia terpilih dan dua kali beruntun menjadi bagian pancamula. Jokic juga menerima dua penghargaan pemain terbaik bulanan pada Januari dan Maret/April, serta dua penghargaan pemain terbaik mingguan pada 24 Januari dan 4 April.
Jokic memimpin Nuggets finis di urutan keenam klasemen Wilayah Barat dengan catatan menang kalah 48-34 serta untuk empat musim beruntun menembus playoff.
Hal itu tidak lepas dari torehan gemilang Jokic dalam penampilannya di tujuh gim pemungkas musim reguler, di mana ia meraih rata-rata 35,7 poin, 16,3 rebound, 7,4 assist, dan 2,14 steal.
Jokic merupakan rekrutan Nuggets sebagai pilihan ke-41 dalam putaran kedua NBA Draft 2014 dan musim lalu menjadi MVP NBA yang memasuki liga sebagai rekrutan paling rendah.
Mengutip situs resmi NBA pada Kamis, Jokic mendulang 875 poin termasuk 65 suara sebagai urutan pertama dalam jajak pendapat yang melibatkan 100 penulis dan penyiar olahraga global.
Di posisi kedua terdapat bintang Philadelphia 76ers Joel Embiid dengan 706 poin termasuk 26 suara sebagai urutan pertama, dan tulang punggung utama Milwaukee Bucks Giannis Antetokounmpo dengan 595 poin serta sembilan suara urutan pertama.
Jokic menjadi pemain ke-13 yang memenangi MVP dua musim beruntun setelah Bill Russell pada 1962, Wilt Chamberlain (1967), Kareem Abdul-Jabbar (1972), Moses Malone (1983), Larry Bird (1985), Magic Johnson (1990), Michael Jordan (1992), Tim Duncan (2003), Steve Nash (2006), LeBron James (2010), Stephen Curry (2016), dan Antetokounmpo (2020).
Ini merupakan musim ketujuh Jokic berkarier di NBA, di mana ia memiliki rataan 27,1 poin, 13,8 rebound, 7,9 assist, 1,47 steal, dan 0,85 blok. Kecuali assist, Jokic mencapai rata-rata semusim tertinggi dalam kariernya.
Bintang asal Serbia itu tampil rata-rata 33,5 menit dalam 74 gim musim reguler dan menempati urutan keenam dalam klasemen rata-rata poin NBA, kedua dalam rebound, kedelapan dalam assist, ke-12 dalam steal, dan ke-33 untuk blok.
Untuk total rebound dan total defensive rebound, Jokic memimpin kedua departemen itu masing-masing dengan 1.019 kali dan 813 kali, sementara ia juga menorehkan tingkat konversi tembakan terbuka 58,3 persen yang merupakan tertinggi kedelapan di liga.
Pebasket berusia 27 tahun itu menjadi pemain NBA pertama yang menorehkan sedikitnya 2.000 poin, 1.000 rebound dan 500 assist dalam semusim maupun mencapai rata-rata 25,0 poin, 13,0 rebound, dan 6,0 assist. Ia juga mengemas 19 triganda serta 66 dwiganda musim ini.
Februari lalu, Jokic kembali tampil di tim All-Star yang merupakan kali keempat berturut-turut ia terpilih dan dua kali beruntun menjadi bagian pancamula. Jokic juga menerima dua penghargaan pemain terbaik bulanan pada Januari dan Maret/April, serta dua penghargaan pemain terbaik mingguan pada 24 Januari dan 4 April.
Jokic memimpin Nuggets finis di urutan keenam klasemen Wilayah Barat dengan catatan menang kalah 48-34 serta untuk empat musim beruntun menembus playoff.
Hal itu tidak lepas dari torehan gemilang Jokic dalam penampilannya di tujuh gim pemungkas musim reguler, di mana ia meraih rata-rata 35,7 poin, 16,3 rebound, 7,4 assist, dan 2,14 steal.
Jokic merupakan rekrutan Nuggets sebagai pilihan ke-41 dalam putaran kedua NBA Draft 2014 dan musim lalu menjadi MVP NBA yang memasuki liga sebagai rekrutan paling rendah.