Kiev (ANTARA) - Pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di tenggara Ukraina, demikian menurut pihak berwenang setempat, Jumat.
"Personel operasi sedang memantau kondisi unit-unit pembangkit," kata otoritas tersebut di media sosial.
Mereka menambahkan bahwa tindakan itu dilakukan untuk memastikan PLTN berjalan sesuai aturan keselamatan.
Baca juga: Sanksi AS targetkan kilang Rusia, harga minyak dekati 120 dolar AS
Ukraina sebelumnya melaporkan bahwa pasukan Rusia menyerang PLTN itu Jumat dini hari sehingga fasilitas pelatihan setinggi lima lantai di dekatnya terbakar.
"Kebakaran telah terjadi. Jika (PLTN) itu meledak, ledakan bisa 10 kali lebih besar daripada Chernobyl! Rusia harus SEGERA menghentikan serangannya, izinkan pemadam kebakaran, dirikan zona keamanan!" tulis Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter pada Jumat.
Baca juga: Vilnius ganti alamat Kedubes Rusia menjadi "Jalan Pahlawan Ukraina"
Baca juga: Mewaspadai dampak serangan siber perang Rusia-Ukraina
Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada Jumat, PLTN tersebut tidak terdampak oleh kebakaran dan tidak ada perubahan tingkat radiasi.
"Pihak berwenang Ukraina mengatakan kebakaran di pembangkit itu tidak berdampak pada peralatan 'esensial' dan petugas setempat sedang melakukan tindakan mitigasi," kata badan itu.
Dinas kedaruratan Ukraina pada Jumat mengatakan bahwa kebakaran tersebut berhasil dipadamkan.
Sumber: Reuters