Pacitan, Jawa Timur (ANTARA) - JW alias JB (35), nahkoda KM Restu yang ditetapkan tersangka tunggal dalam kasus penangkapan tujuh ekor lumba-lumba di Perairan Pacitan mengaku iseng dan tak memiliki motif apapun saat mengambil gambar video mamalia laut jenis lumba-lumba berputar atau spinner dolphin yang terjerat jaring purse seine mereka.
"Hanya iseng saja. Tidak ada motif apapun lainnya," jawab JW saat ditanya awak media di akhir sesi penyampaian keterangan pers oleh Kapolres Pacitan AKBP Wiwit Ari Wibisono di Pacitan, Selasa.
Ia tidak menyadari tindakan gegabahnya bakal menjadi masalah besar baginya dan seluruh kru. JW takjub, lalu spontan ingin mengambil gambar dalam bentuk foto dan video, dari belakang kemudi kapal ke arah tujuh lumba-lumba yang tergeletak di atas geladak.
"Karena (saya) tidak pernah mendapati lumba-lumba terperangkap jaring. Apalagi jumlahnya sampai tujuh ekor," tuturya.
Baca juga: Empat lumba-lumba masih hidup dan dilepas ke laut
Spontan konten tersebut dia unggah ke media sosial. Hanya hitungan menit, unggahan foto dan video JW dengan cepat menyebar luas di medsos, baik di facebook, instagram hingga saluran percakapan whatsapp dan aplikasi lainnya.
Warganet pun gempar. Para nelayan yang terlibat dalam kejadian "penangkapan" lumba-lumba jenis "Long-beaked dolphin" atau "spinner dolphin" dituding sengaja melakukan perburuan, bahkan membantainya. Padahal lumba-lumba jenis mamalia laut dilindungi.
"Ya, saya Heran aja gitu. Karena kan tidak pernah terkena seperti itu. Baru pertama kali, biasanya tidak pernah," katanya.
Polisi tak tinggal diam. Penyelidikan segera dilakukan dengan menggandeng Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jatim.
Bahkan kapal yang diduga membawa lumba-lumba tersebut dicegat sebelum sempat mendarat. Hanya saja tidak ditemukan barang bukti.
Juru mudi atau nahkoda KM Restu berinisial JW alias BJ (35) kemudian ditetapkan sebagai tersangka utama/tunggal.
Namun pasalnya bukann karena sengaja memimpin perburuan lumba-lumba ataupun tidak sengaja tertangkap lalu melakukan pembiaran hingga lumba-lumba mati, melainkan karena melakukan illegal fishing.
JW juga dibidik dengan Undang-undang Konservasi Sukber Daya Alam hayati dan Ekosistem terkait kasus penangkapan tujuh lumba-lumba.
Baca juga: Warganet ramai kecam penangkapan tujuh lumba-lumba di Pacitan
Berita Terkait
Terlalu, maling curi trafo PLN di Pacitan sebabkan warga gelap-gelapan
Kamis, 14 Maret 2024 8:00 Wib
Kopi bersianida tewaskan seorang pelajar, pelaku.ternyata tetangga sendiri
Rabu, 28 Februari 2024 2:45 Wib
Asyiknya lepas tukik ke laut
Rabu, 4 Oktober 2023 22:13 Wib
Susilo Bambang Yudhoyono resmikan Museum dan Galeri SBY*ANI di Pacitan
Jumat, 18 Agustus 2023 11:07 Wib
Puluhan rumah di Pacitan rusak terdampak gempa
Sabtu, 1 Juli 2023 10:10 Wib
Gempa magnitudo 6,0 di Jatim, cuitan warga di twitter saling kasih info
Kamis, 8 Juni 2023 1:04 Wib
Ada gunung bawah laut di selatan Pacitan, potensi bencananya masih diteliti
Kamis, 23 Februari 2023 8:07 Wib
Pacitan diguncang gempa magnitudo 5,5 Minggu sore
Minggu, 17 Juli 2022 17:00 Wib