Jakarta (ANTARA) - Gunung di bawah laut bukan barang baru di Indonesia yang merupakan lintasan 'ring of fire", namun penemuan baru gunung sejenis itu harus dikaji potensi bencananya sebagai bagian dati mitigasi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Timur masih menunggu kajian dari Badan Informasi Geospasial serta Badan Riset dan Inovasi Nasional mengenai potensi ancaman keberadaan gunung bawah laut yang ditemukan di perairan selatan Kabupaten Pacitan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur Gatot Soebroto dalam acara Teropong Bencana yang diikuti di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya masih menunggu kajian potensi gunung bawah laut tersebut.
"Apakah itu bisa menimbulkan ledakan atau nantinya bisa muncul lebih tinggi lagi hingga ke permukaan laut. Ini masih dalam proses penelitian," ujarnya.
Gatot mengatakan gunung bawah laut tersebut terbentuk dari fenomena alam dan saat ini sejumlah pihak mulai dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hingga Pemerintah Kabupaten Pacitan sedang mendalami potensinya.
Sebelumnya, ditemukan gunung bawah laut yang ada di kedalaman 3-4 kilometer di bawah permukaan laut sekitar 200 kilometer barat daya Kabupaten Pacitan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD Jatim tunggu kajian potensi gunung bawah laut di selatan Pacitan
Berita Terkait
Jokowi hadiri kampanye terbuka calon gubernur Jawa Tengah
Sabtu, 16 November 2024 12:59 Wib
Tin.evakuasi temukan dua korban tanah longsor di Kebumen
Minggu, 10 November 2024 14:55 Wib
6.514 ekor burung ilegal digagalkan menyeberang ke Jawa
Rabu, 16 Oktober 2024 6:46 Wib
Antisipasi buaya masih berkeliaran, polisi sisir lokasi penangkaran di Cianjur
Minggu, 6 Oktober 2024 19:00 Wib
Apa kabar Owa Jawa di hutan Sanggabuana Karawang
Minggu, 29 September 2024 1:00 Wib
65 menit duel emas "dramatis"
Minggu, 22 September 2024 11:29 Wib
Damkar Muba padamkan api di lahan dekat Perumahan Sawah Permai
Sabtu, 21 September 2024 17:06 Wib
Hakim beberkan alasan vonis bebas terdakwa penyelamat Landak Jawa
Kamis, 19 September 2024 16:52 Wib