Bukit Asam bantu Pemkab Muaraenim entaskan kemiskinan, sasar semua usia
Palembang (ANTARA) - BUMN sektor pertambangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, membantu Pemerintah Kabupaten Muaraenim, Sumatera Selatan, untuk mengentaskan kemiskinan dengan meluncurkan sejumlah program yang menyasar segala usia.
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto dalam rilis pers, Minggu, mengatakan program ini menyasar warga dari segala usia dengan menitikberatkan pemenuhan kebutuhan dasar mulai dari kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pangan, air bersih, dan perumahan.
Program pengentasan kemiskinan akan dimulai dari Kecamatan Lawang Kidul, yang mana berdasarkan data hasil pemetaan PTBA terdapat masyarakat prasejahtera sejumlah 4.479 KK dari total 19.821 KK atau sebesar 22,60 persen dan sejumlah 16.412 orang dari total 70.090 orang atau 23,42 persen.
"Berkolaborasi dengan Pemkab Muaraenim, kami berharap dalam tiga hingga empat tahun ke depan angka masyarakat prasejahtera di Kabupaten Muara Enim bisa berkurang,” kata Suryo.
Baca juga: PLTU Sumsel 8 tekan emisi karbon 50 Persen
Peluncuran program ini dihadiri oleh Pj. Bupati Muara Enim Nasrun Umar, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkompimda) Muara Enim, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (forkompimcam), para kepala desa dan lurah, forkom BPD dan forum RT/RW di Muaraenim, Jumat (19/11/21).
Ia memaparkan program ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan kemiskinan ekstrim menjadi nol persen atau zero extreme proverty pada akhir 2024.
Program pengentasan kemiskinan ini juga sejalan dengan upaya perwujudan Noble Purpose MIND ID yakni We Explore The Natural Resources for Civilization, Prosperity and Brighter Future.
Adapun program pengentasan kemiskinan yang disiapkan oleh PTBA adalah sebagai berikut, program untuk usia tidak produktif 0-6 tahun atau Balita dan PAUD/TK adalah Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk, Peningkatan Kelas Posyandu dan Kompetensi Kader serta Peningkatan Kualitas PAUD dan Kompetensi Tenaga Pengajar.
Baca juga: Pegawai Bukit Asam galang donasi bantu warga terdampak pandemi
Kemudian, program untuk usia tidak produktif 7-13 tahun atau usia SD dan SMP adalah Beasiswa Ayo Sekolah, Pendidikan Gratis untuk anak-anak keluarga prasejahtera di sekolah di bawah naungan Yakasaba, Gernas Tastaka dan Tastaba serta Khitanan Gratis.
Program untuk usia tidak produktif lebih dari 64 tahun atau lansia adalah kerja sama jaminan kesejahteraan, bantuan sembako, pemberian nutrisi tambahan untuk lansia, bantuan daging kurban, pengobatan gratis, operasi katarak, bedah rumah dan penyediaan fasilitas air bersih.
Program untuk usia produktif 15-18 tahun atau usia SMP dan SMA adalah Beasiswa Ayo Sekolah, Pendidikan Gratis di Sekolah-Sekolah di bawah naungan Yakasaba dan Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Bukit Asam Language Center (BALC).
Program untuk usia produktif 19-22 tahun atau usia perguruan tinggi adalah beasiswa Bidiksiba dan pendidikan gratis di AKIPBA.
Program untuk usia produktif 19-64 tahun adalah Sentra Industri Bukit Asam (SIBA), bank sampah, industri minyak kayu putih, pemanfaatan FABA, peternakan unggas/kambing/sapi, budidaya tanaman kelor, pembangunan PLTS, Pendanaan UMK, “Rumah Berseri” Bara Lestari dan Sinergitas dengan BUMDes.
Baca juga: Mengangkat kopi Semendo, PTBA turun tangan
Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto dalam rilis pers, Minggu, mengatakan program ini menyasar warga dari segala usia dengan menitikberatkan pemenuhan kebutuhan dasar mulai dari kesehatan, pendidikan, pekerjaan, pangan, air bersih, dan perumahan.
Program pengentasan kemiskinan akan dimulai dari Kecamatan Lawang Kidul, yang mana berdasarkan data hasil pemetaan PTBA terdapat masyarakat prasejahtera sejumlah 4.479 KK dari total 19.821 KK atau sebesar 22,60 persen dan sejumlah 16.412 orang dari total 70.090 orang atau 23,42 persen.
"Berkolaborasi dengan Pemkab Muaraenim, kami berharap dalam tiga hingga empat tahun ke depan angka masyarakat prasejahtera di Kabupaten Muara Enim bisa berkurang,” kata Suryo.
Baca juga: PLTU Sumsel 8 tekan emisi karbon 50 Persen
Peluncuran program ini dihadiri oleh Pj. Bupati Muara Enim Nasrun Umar, anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkompimda) Muara Enim, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (forkompimcam), para kepala desa dan lurah, forkom BPD dan forum RT/RW di Muaraenim, Jumat (19/11/21).
Ia memaparkan program ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan kemiskinan ekstrim menjadi nol persen atau zero extreme proverty pada akhir 2024.
Program pengentasan kemiskinan ini juga sejalan dengan upaya perwujudan Noble Purpose MIND ID yakni We Explore The Natural Resources for Civilization, Prosperity and Brighter Future.
Adapun program pengentasan kemiskinan yang disiapkan oleh PTBA adalah sebagai berikut, program untuk usia tidak produktif 0-6 tahun atau Balita dan PAUD/TK adalah Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk, Peningkatan Kelas Posyandu dan Kompetensi Kader serta Peningkatan Kualitas PAUD dan Kompetensi Tenaga Pengajar.
Baca juga: Pegawai Bukit Asam galang donasi bantu warga terdampak pandemi
Kemudian, program untuk usia tidak produktif 7-13 tahun atau usia SD dan SMP adalah Beasiswa Ayo Sekolah, Pendidikan Gratis untuk anak-anak keluarga prasejahtera di sekolah di bawah naungan Yakasaba, Gernas Tastaka dan Tastaba serta Khitanan Gratis.
Program untuk usia tidak produktif lebih dari 64 tahun atau lansia adalah kerja sama jaminan kesejahteraan, bantuan sembako, pemberian nutrisi tambahan untuk lansia, bantuan daging kurban, pengobatan gratis, operasi katarak, bedah rumah dan penyediaan fasilitas air bersih.
Program untuk usia produktif 15-18 tahun atau usia SMP dan SMA adalah Beasiswa Ayo Sekolah, Pendidikan Gratis di Sekolah-Sekolah di bawah naungan Yakasaba dan Kursus Bahasa Inggris di Lembaga Bukit Asam Language Center (BALC).
Program untuk usia produktif 19-22 tahun atau usia perguruan tinggi adalah beasiswa Bidiksiba dan pendidikan gratis di AKIPBA.
Program untuk usia produktif 19-64 tahun adalah Sentra Industri Bukit Asam (SIBA), bank sampah, industri minyak kayu putih, pemanfaatan FABA, peternakan unggas/kambing/sapi, budidaya tanaman kelor, pembangunan PLTS, Pendanaan UMK, “Rumah Berseri” Bara Lestari dan Sinergitas dengan BUMDes.
Baca juga: Mengangkat kopi Semendo, PTBA turun tangan