TNI AD kerahkan 44 personel bantu evakuasi korban gempa di Bangli Bali

id TNI AD, Kodim Bangli, evakuasi korban, Bali, gempa

TNI AD kerahkan 44 personel bantu evakuasi korban gempa di Bangli Bali

Tim gabungan mendatangi rumah roboh akibat gempa di Desa Trunyan, Bangli, Bali, Sabtu (16/10/2021). ANTARA/HO-Kodim 1626/Bangli

Bangli (ANTARA) - Kodim 1626/Bangli mengerahkan 44 personel TNI dalam membantu evakuasi warga yang tertimbun longsor di wilayah Desa Trunyan, Kabupaten Bangli, Bali, setelah gempa tektonik bermagnitudo 4,8 di Karangasem, Bali.

"Untuk hari ini ada 44 orang personel yang diturunkan untuk evakuasi. Besok akan ada tambahan lagi 20-30 orang dari Yonzipur-18 dan gabungan dari Polri," kata Komandan Kodim 1626/Bangli Letkol Inf I Gde Putu Suwardana saat dikonfirmasi melalui telepon di Denpasar, Bali, Sabtu.

Ia mengatakan ada delapan titik longsor yang menutupi jalan antara Desa Buahan, menuju Desa Trunyan. Di titik jalan ke-7 ada empat rumah yang tertimpa longsor. Dari tiga rumah ada empat orang korban, dua diantaranya meninggal, dua lainnya selamat dengan kondisi luka-luka.

"Empat orang korban ini kan dari tiga rumah yang tertimpa dan kebetulan semuanya lari ke dekat danau. Nah batunya yang jatuh segede mobil besar-besar. Memang ternyata tebingnya sering runtuh, terakhir 2019 tapi tidak sehebat saat ini," katanya.

Menurut Dandim Suwardana, tebing longsor itu juga didukung karena tanah kering jadi begitu gempa, longsor semua sampai ke rumah warga ini.

Untuk evakuasi warga, hari ini sudah selesai yang mana lokasi yang tertutup itu ada di Desa Trunyan, Desa Buahan dengan Desa Abang Batudinding. Sebagian besar warga mengevakuasi diri ke rumah saudara menjauh dari titik tebing tersebut.

"Kami tidak membuat pengungsian, selain tempatnya tidak nyaman bagi mereka juga, jadi diatur demi keselamatan semua warga," katanya.

Sebelumnya, berdasarkan keterangan pers Kepala Balai Besar BMKG Wilayah III Denpasar Agus Wahyu Raharjo menjelaskan Sabtu dinihari telah terjadi gempa tektonik bermagnitudo 4,8 dengan episenter terletak pada koordinat 8,32° LS; 115,45° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 8 kilometer barat laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 kilometer.

Ia mengatakan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hingga pukul 04.42 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 (dirasakan di Karangasem III MMI) dan magnitudo 2,7.