Waketum MUI: 1 Muharram momentum bermuhasabah perbaiki diri

id Tahun baru islam,MUI,Anwar Abbas,berita sumsel, berita palembang, antara palembang

Waketum MUI: 1 Muharram momentum bermuhasabah  perbaiki diri

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas. (ANTARA/HO-MUI)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengajak umat Islam untuk menjadikan pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriah sebagai momentum bermuhasabah dalam memperbaiki diri ke arah yang lebih baik.

"Pergantian tahun ini kita jadikan sebagai ajang untuk melakukan muhasabah atau waktu untuk mengevaluasi diri kita, baik sebagai individu, anggota keluarga, warga, bangsa, dan negara," ujar Anwar Abbas dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Anwar mengatakan Indonesia masih berjuang untuk mengakhiri pandemi COVID-19. Kesadaran bersama menjadi kunci dalam memutus rantai penularan virus mematikan ini.

Maka dari itu, kata dia, pergantian tahun baru Islam ini mesti dimaknai untuk mengevaluasi diri dan menyusun langkah perbaikan, utamanya menjaga keselamatan diri dan orang lain.

"Kemudian menyusun dan melakukan langkah perbaikan ke depan agar kehidupan kita dalam segala tingkatan bisa lebih baik dari hari kemarin. Apalagi, negara kita saat ini sedang dilanda pandemi COVID-19," kata dia.

Pada kesempatan itu, Anwar juga mengajak umat untuk berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945 sebagai panduan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila jangan hanya dimaknai secara tersurat, namun harus dengan langkah nyata dalam mengamalkannya.

"Untuk itu, pergantian tahun hijriah ini hendaknya bisa kita jadikan sebagai kesempatan untuk merenung dan mengevaluasi diri," kata dia.

Sementara itu, Wakil Sekretaris MUI Bidang Fatwa Abdul Muiz Ali mengatakan pergantian Tahun Baru Islam 1443 H mesti dijadikan momentum untuk hijrah memperbarui cara dan gaya hidup yang lebih baik.

Menurutnya, pada konteks pandemi seperti sekarang ini, penting untuk memaknai arti hijrah dalam perspektif yang lebih luas.

Hijrah dapat diartikan dengan meningkatkan ikhtiar secara lahir, seperti menjaga kesehatan, mengonsumsi barang yang halal dan suci, memakai masker, dan meningkatkan ikhtiar secara batin seperti memperbanyak zikir, membaca doa, membaca Alquran, mengamalkan puasa sunnah, bersedekah, dan ibadah lainnya.

"Islam mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan, termasuk menjaga diri dari wabah yang mengancam nyawa atau kesehatan," kata dia.