Kapal Tiongkok serahkan temuan pecahan kapal KRI Nanggala ke Indonesia
Denpasar (ANTARA) - Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Senior Colonel Chen Yong Jing menyatakan, seluruh hasil observasi berupa temuan pecahan-pecahan dari badan kapal KRI Nanggala-402 telah diserahkan ke pihak Indonesia.
"Terkait di bawah laut ini, kapal-kapal Tiongkok sudah menyerahkan semua hasil observasi kami ke pihak Indonesia," kata Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia Senior Colonel Chen Yong Jing melalui penerjemahnya saat konferensi pers di Lanal Denpasar, Bali, Selasa.
Dalam operasi Salvage ini, Tiongkok mengirim tiga kapal yang memiliki kemampuan survei di dasar laut dan kemampuan salvage atau pengangkatan dari dasar laut. Tiga kapal Tiongkok yang dikerahkan tersebut di antaranya Yongxindao 863 kapal ocean salvage and rescue, Nantuo 195 kapal ocean tug, dan Tan Suo 2 merupakan kapal scientifi survey dan salvage.
Kapal China Tan Suo 2 yang dikerahkan untuk membantu mengevakuasi KRI Nanggala-402 telah menemukan beberapa pecahan-pecahan dari badan kapal KRI Nanggala, di antaranya antena ESM, pelindung kabel torpedo, plat badan luar, hidrofon PRS, technical handbook, liferaft, dan technical manual.
Untuk liferaft dengan berat kurang lebih 700 kg ini juga telah dinaikkan ke permukaan oleh kapal Tan Suo 2.
Selanjutnya barang-barang tersebut dibawa di KRI Teluk Banten kemudian disimpan dengan baik sebagai bukti pengangkatan badan kapal yang dilakukan dari kapal-kapal negara sahabat.
Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto menambahkan semua hasil temuan oleh kapal Tiongkok telah diberikan kepada pihak Indonesia. Pecahan-pecahan badan kapal tersebut ditemukan di wilayah Perairan utara Pulau Bali dengan titik koordinat posisi 07 derajat 48 menit 56,6 detik selatan 114 derajat 51 menit 20,6 derajat timur.
"Iya betul jadi pecahan-pecahan ini semua ditemukan di wilayah perairan tersebut. Tapi tidak ada satupun pecahan itu ditemukan di permukaan, apakah ini merupakan hukum alam saya enggak tahu. Mungkin ahli hidro-oseanografi yang mengetahui mengapa dengan kedalaman yang demikian pecahan-pecahan yang seharusnya mengambang tapi tidak (Mengambang)," katanya.
Hingga saat ini, kata Laksda TNI Iwan Isnurwanto, bahwa kapal-kapal Tiongkok sedang berusaha mengangkat tiga bagian dari KRI Nanggala-402. Tiga bagian dari KRI Nanggala-402 yaitu bow section atau haluan, sail section atau anjungan dan stern section atau buritan.
"Kalau nanti bisa diangkat tiga-tiganya dan sudah selesai perjanjian mereka dalam operasi ini, maka tiga bagian itu akan dibawa ke Pangkalan terdekat yaitu di Lanal Banyuwangi di dermaga atau Pelabuhan Banyuwangi nanti diletakkan di sana dan diangkut oleh angkatan laut kami," kata Pangkoarmada II.
"Terkait di bawah laut ini, kapal-kapal Tiongkok sudah menyerahkan semua hasil observasi kami ke pihak Indonesia," kata Atase Pertahanan Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia Senior Colonel Chen Yong Jing melalui penerjemahnya saat konferensi pers di Lanal Denpasar, Bali, Selasa.
Dalam operasi Salvage ini, Tiongkok mengirim tiga kapal yang memiliki kemampuan survei di dasar laut dan kemampuan salvage atau pengangkatan dari dasar laut. Tiga kapal Tiongkok yang dikerahkan tersebut di antaranya Yongxindao 863 kapal ocean salvage and rescue, Nantuo 195 kapal ocean tug, dan Tan Suo 2 merupakan kapal scientifi survey dan salvage.
Kapal China Tan Suo 2 yang dikerahkan untuk membantu mengevakuasi KRI Nanggala-402 telah menemukan beberapa pecahan-pecahan dari badan kapal KRI Nanggala, di antaranya antena ESM, pelindung kabel torpedo, plat badan luar, hidrofon PRS, technical handbook, liferaft, dan technical manual.
Untuk liferaft dengan berat kurang lebih 700 kg ini juga telah dinaikkan ke permukaan oleh kapal Tan Suo 2.
Selanjutnya barang-barang tersebut dibawa di KRI Teluk Banten kemudian disimpan dengan baik sebagai bukti pengangkatan badan kapal yang dilakukan dari kapal-kapal negara sahabat.
Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto menambahkan semua hasil temuan oleh kapal Tiongkok telah diberikan kepada pihak Indonesia. Pecahan-pecahan badan kapal tersebut ditemukan di wilayah Perairan utara Pulau Bali dengan titik koordinat posisi 07 derajat 48 menit 56,6 detik selatan 114 derajat 51 menit 20,6 derajat timur.
"Iya betul jadi pecahan-pecahan ini semua ditemukan di wilayah perairan tersebut. Tapi tidak ada satupun pecahan itu ditemukan di permukaan, apakah ini merupakan hukum alam saya enggak tahu. Mungkin ahli hidro-oseanografi yang mengetahui mengapa dengan kedalaman yang demikian pecahan-pecahan yang seharusnya mengambang tapi tidak (Mengambang)," katanya.
Hingga saat ini, kata Laksda TNI Iwan Isnurwanto, bahwa kapal-kapal Tiongkok sedang berusaha mengangkat tiga bagian dari KRI Nanggala-402. Tiga bagian dari KRI Nanggala-402 yaitu bow section atau haluan, sail section atau anjungan dan stern section atau buritan.
"Kalau nanti bisa diangkat tiga-tiganya dan sudah selesai perjanjian mereka dalam operasi ini, maka tiga bagian itu akan dibawa ke Pangkalan terdekat yaitu di Lanal Banyuwangi di dermaga atau Pelabuhan Banyuwangi nanti diletakkan di sana dan diangkut oleh angkatan laut kami," kata Pangkoarmada II.