Palembang (ANTARA) - Pertamina Refenery Unit III, Palembang, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan limbah non-B3 untuk dijadikan barang bermanfaat.
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari di Palembang, Selasa, mengatakan ini merupakan bentuk kontribusi Pertamina agar saling menguntungkan dengan masyarakat.
“Di sisi lain, barang-barang berbahan baku limbah ini dapat memberikan pemasukan tambahan bagi masyarakat,” kata Rachmi.
Limbah bukan Bahan Berbahaya dan Beracun itu diperoleh dari sisa kegiatan perusahaan yang selama ini tidak dioptimalkan.
Pemanfaatan limbah ini juga bentuk sinergi antara kilang dengan masyarakat mitra binaan yang berada di kawasan ring pertama.
Pertamina Refinery Unit III Plaju mengeluarkan limbah non-B3 untuk dikreasikan di Kampung Kreasi, Kelurahan Talangbubuk, Kecamatan Plaju, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.
Beberapa jenis limbah non-B3 yang dapat dikreasikan berupa kayu palet bekas, jerigen bekas hand soap atau hand sanitizer, dan karung produk polytam reject.
Baca juga: Pertamina bantu penambahan fasilitas Laboratorium Bahasa Universitas Taman Siswa Palembang
Limbah non-B3 tersebut dikreasikan menjadi beberapa produk turunan yang bermanfaat dan bernilai jual, antara lain, kayu palet bekas dimanfaatkan untuk media penanaman - rak tanaman urban farming dan media budidaya, khususnya untuk pembesaran burayak ikan cupang.
Kemudian, jerigen bekas hand soap atau hand sanitizer dimanfaatkan untuk pot tanaman, tempat sabun untuk wastafel portabel, tempat breeding ikan cupang, dan tempat tissue.
Karung polypropylene reject yang dipadukan dengan kain Jumputan Palembang untuk goody bag dan pouch bernilai jual sekaligus dapat menambah penghasilan ibu rumah tangga yang memiliki skill menjahit.
“Kami sangat terbantu dengan limbah non B3 dari kilang ini. Palet dapat dimanfaatkan untuk rak tanaman dan tempat budidaya ikan hias,” kata salah seorang warga, Choirul Bahri.
Tidak hanya itu, pemanfaatan limbah non B3 ini juga turut menjadi bagian dari penghilang kejenuhan di masa pandemi COVID-19.
“Alhamdulillah karena ada kayu palet ini buat rak tanaman, seperti untuk bunga, sayur, cabai. Jadi punya penghasilan tambahan,” kata Etawati, salah satu ibu rumah tangga yang memperoleh manfaat dari pemanfaatan limbah non B3 ini.
Pemanfaatan limbah non B3 di Kampung Kreasi pun juga berdampak jangka panjang untuk pelestarian lingkungan sekaligus menumbuhkan usaha baru.
Baca juga: Pertamina bantu Bangka Belitung tiga unit ambulance
Baca juga: Program Bank Sampah CSR Pertamina berbagi berkah