Karyawan hotel di Palembang masih banyak dirumahkan
Palembang (ANTARA) - Karyawan hotel dan restoran di Kota Palembang, Sumatera Selatan masih banyak dirumahkan meskipun usaha anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat sekarang ini sudah mulai buka kembali memasuki kondisi normal baru produktif aman dari COVID-19.
"Belum semua karyawan masuk bekerja setelah dirumahkan pada Maret 2020 karena hotel dan restoran melakukan penutupan sementara dampak sepinya tamu setelah ada wabah COVID-19," kata Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu.
Menurut dia, sekitar 50 persen karyawan yang masih dirumahkan sekarang ini tetap akan dipekerjakan kembali ketika tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran mulai bergerak naik.
Pengelola hotel dan restoran berkomitmen tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja, kebijakan merumahkan karyawan terpaksa dilakukan untuk mempertahakan usaha agar bisa bertahan melewati kondisi sulit pandemi COVID-19.
Baca juga: 50 persen karyawan hotel di Sumsel dirumahkan dampak wabah virus Corona
Baca juga: 2.000 lebih karyawan hotel di Palembang terancam PHK
Untuk meningkatkan jumlah pengguna jasa hotel dan restoran menghadapi masa normal baru sekarang ini, PHRI mendorong anggota kreatif dan inovatif membuat paket promosi, katanya.
Dia menjelaskan, anggota PHRI Sumsel saat ini mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan tempat usahanya dalam suasana normal baru (new normal).
Ratusan hotel dan restoran di 17 kabupaten/kota provinsi setempat yang tutup sementara dampak wabah COVID-19 sejak Maret 2020, pada Juni ini secara bertahap segera buka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan 'new normal' secara ketat.
Baca juga: Sejumlah hotel di Palembang tutup sementara
Baca juga: PHRI Sumsel persiapan menuju normal baru
Protokol kesehatan yang telah dilakukan di hotel dan restoran selama ini akan lebih dimaksimalkan lagi sehingga bisa dicegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di tempat usaha anggota PHRI.
Dengan adanya kebijakan pemerintah menerapkan 'new normal' diharapkan berbagai aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti sebelum ada COVID-19 dan tingkat hunian kamar hotel serta pengunjung restoran secara bertahap meningkat, ujar Herlan.
"Belum semua karyawan masuk bekerja setelah dirumahkan pada Maret 2020 karena hotel dan restoran melakukan penutupan sementara dampak sepinya tamu setelah ada wabah COVID-19," kata Ketua PHRI Sumsel, Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu.
Menurut dia, sekitar 50 persen karyawan yang masih dirumahkan sekarang ini tetap akan dipekerjakan kembali ketika tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran mulai bergerak naik.
Pengelola hotel dan restoran berkomitmen tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja, kebijakan merumahkan karyawan terpaksa dilakukan untuk mempertahakan usaha agar bisa bertahan melewati kondisi sulit pandemi COVID-19.
Baca juga: 50 persen karyawan hotel di Sumsel dirumahkan dampak wabah virus Corona
Baca juga: 2.000 lebih karyawan hotel di Palembang terancam PHK
Untuk meningkatkan jumlah pengguna jasa hotel dan restoran menghadapi masa normal baru sekarang ini, PHRI mendorong anggota kreatif dan inovatif membuat paket promosi, katanya.
Dia menjelaskan, anggota PHRI Sumsel saat ini mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan tempat usahanya dalam suasana normal baru (new normal).
Ratusan hotel dan restoran di 17 kabupaten/kota provinsi setempat yang tutup sementara dampak wabah COVID-19 sejak Maret 2020, pada Juni ini secara bertahap segera buka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan 'new normal' secara ketat.
Baca juga: Sejumlah hotel di Palembang tutup sementara
Baca juga: PHRI Sumsel persiapan menuju normal baru
Protokol kesehatan yang telah dilakukan di hotel dan restoran selama ini akan lebih dimaksimalkan lagi sehingga bisa dicegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di tempat usaha anggota PHRI.
Dengan adanya kebijakan pemerintah menerapkan 'new normal' diharapkan berbagai aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti sebelum ada COVID-19 dan tingkat hunian kamar hotel serta pengunjung restoran secara bertahap meningkat, ujar Herlan.