PHRI Sumsel persiapan menuju normal baru
Palembang (ANTARA) - Anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan mulai melakukan berbagai persiapan untuk mengoperasikan tempat usahanya dalam tatanan kehidupan normal baru di tengah pandemi virus corona baru COVID-19.
"Ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara dampak wabah COVID-19 sejak Maret 2020 secara bertahap segera buka kembali ketika 'new normal' (normal baru) diterapkan," kata Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu.
Penerapan tatanan normal baru, terutama di Kota Palembang yang saat ini statusnya zona merah dan tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), katanya, perlu dilakukan persiapan dengan baik sehingga dapat mendukung upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meminimalkan kasus dan memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
Baca juga: Pagi ini, Wali Kota Palembang pimpin rapat bahas akhiri PSBB
Baca juga: Palembang bersiap akhiri PSBB 2 Juni 2020
Protokol kesehatan yang telah dilakukan di hotel dan restoran selama ini, kata dia, akan lebih dioptimalkan sehingga bisa dicegah penyebaran virus corona jenis baru itu di tempat usaha anggota PHRI.
Dengan adanya kebijakan pemerintah menerapkan normal baru diharapkan berbagai aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti sebelum ada COVID-19 dan tingkat hunian kamar hotel serta pengunjung restoran secara bertahap meningkat.
Tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran mengalami penurunan drastis ketika kasus COVID-19 ditemukan di Palembang pada Maret 2020 dan penyebarannya meluas ke sejumlah kabupaten/kota Sumsel lainnya hingga sekarang ini.
Menghadapi kondisi anjloknya tingkat hunian kamar dan jumlah pengunjung restoran, sebagian besar anggota PHRI menutup sementara tempat usahanya dan ada yang melakukan sistem buka tutup agar bisnisnya bisa bertahan hidup.
Kebijakan normal baru yang segera diterapkan pemerintah secara bertahap di daerah yang kondisi penyebaran virus corona mulai bisa dikendalikan, memberikan angin segar bagi bisnis perhotelan dan restoran.
"Dalam tatanan kehidupan normal baru semua aktivitas masyarakat, ekonomi, perkantoran pemerintah dan swasta berjalan normal, kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan jasa hotel dan restoran sehingga perlu dilakukan persiapan dengan sebaik mungkin," kata Herlan.
"Ratusan hotel dan restoran yang tutup sementara dampak wabah COVID-19 sejak Maret 2020 secara bertahap segera buka kembali ketika 'new normal' (normal baru) diterapkan," kata Ketua PHRI Sumsel Herlan Aspiudin di Palembang, Minggu.
Penerapan tatanan normal baru, terutama di Kota Palembang yang saat ini statusnya zona merah dan tengah melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), katanya, perlu dilakukan persiapan dengan baik sehingga dapat mendukung upaya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 meminimalkan kasus dan memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.
Baca juga: Pagi ini, Wali Kota Palembang pimpin rapat bahas akhiri PSBB
Baca juga: Palembang bersiap akhiri PSBB 2 Juni 2020
Protokol kesehatan yang telah dilakukan di hotel dan restoran selama ini, kata dia, akan lebih dioptimalkan sehingga bisa dicegah penyebaran virus corona jenis baru itu di tempat usaha anggota PHRI.
Dengan adanya kebijakan pemerintah menerapkan normal baru diharapkan berbagai aktivitas masyarakat bisa berjalan seperti sebelum ada COVID-19 dan tingkat hunian kamar hotel serta pengunjung restoran secara bertahap meningkat.
Tingkat hunian hotel dan pengunjung restoran mengalami penurunan drastis ketika kasus COVID-19 ditemukan di Palembang pada Maret 2020 dan penyebarannya meluas ke sejumlah kabupaten/kota Sumsel lainnya hingga sekarang ini.
Menghadapi kondisi anjloknya tingkat hunian kamar dan jumlah pengunjung restoran, sebagian besar anggota PHRI menutup sementara tempat usahanya dan ada yang melakukan sistem buka tutup agar bisnisnya bisa bertahan hidup.
Kebijakan normal baru yang segera diterapkan pemerintah secara bertahap di daerah yang kondisi penyebaran virus corona mulai bisa dikendalikan, memberikan angin segar bagi bisnis perhotelan dan restoran.
"Dalam tatanan kehidupan normal baru semua aktivitas masyarakat, ekonomi, perkantoran pemerintah dan swasta berjalan normal, kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan permintaan jasa hotel dan restoran sehingga perlu dilakukan persiapan dengan sebaik mungkin," kata Herlan.