Pasien dalam pengawasan COVID-19 berusia 17 tahun nekat coba bunuh diri

id pasien pdp coba bunuh diri,covid-19,corona,tarakan,kaltara,covid-19 tarakan,gantung diri di tarakan,RSUD Tarakan

Pasien dalam pengawasan COVID-19 berusia 17 tahun nekat coba bunuh diri

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti. (Antara/Susylo Asmalyah)

Tarakan (ANTARA) - Seorang pasien dalam pengawasan atau PDP terkait COVID-19 berjenis kelamin laki-laki (17 tahun) nekat mencoba gantung diri di Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Gunung Lingkas, Kota  Tarakan, Kalimantan Utara.

"Pasien itu masuk dalam PDP baru di RSUD Tarakan dengan keluhan sesak nafas," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Tarakan, Devi Ika Indriarti saat konferensi pers virtual di Tarakan, Sabtu.

Selanjutnya yang bersangkutan akan dilakukan pemeriksaan swab. Bagi warga yang melakukan kontak langsung akan dilihat perkembangannya 14 hari ke depan.

"Apakah menolong dan memegang langsung, apa langsung cuci tangan habis memegang orang, akan dilihat apa ada keluhan 14 hari ke depan," kata Devi.

Sebelumnya warga Jalan Kusuma Bangsa Kelurahan Gunung Lingkas dikagetkan akan adanya percobaan gantung diri pada Jumat (15/4) sekitar pukul 01.15 Wita. Namun pihak kepolisian memastikan korban gantung diri berinisial DR (17) tidak meninggal dunia.

Salah seorang saksi, Sony mengaku melihat ada orang yang berkumpul di tempat kejadian perkara (TKP) saat melintas di Jalan Kusuma Bangsa. Saat dilihat, ternyata korban sudah tergantung dengan tali di pohon persis di pinggir jalan raya dan tidak memakai baju.

“Saya lihat dia sudah tergantung di atas pohon dan tidak pakai baju,” jelasnya.

Dia sempat melihat warga yang mencoba menyelamatkan korban dari jeratan tali yang melilit di lehernya.

Pada saat itu juga dirinya langsung mendatangi kantor Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) untuk melaporkan kejadian tersebut.

Sementara itu, Kepala KSKP, Iptu Muhammad Aldi menyatakan ada warga yang melapor kejadian tersebut ke KSKP. Selanjutnya, personel penjagaan langsung mendatangi TKP.

“Sampai di TKP warga telah berkumpul dan kondisi korban telah diturunkan dari pohon,” ungkapnya.

Setelah dicek, lanjut Aldi, kondisi korban masih bernapas dan langsung dibawa ke RSUD Tarakan. Namun dia memastikan ada goresan bekas lilitan tali berwarna merah di leher korban.

Hingga kini pihaknya belum bisa memastikan penyebab korban nekat melakukan aksi bunuh diri.

“Nanti saya lengkapi lagi. Untuk tali dan hasil visum nanti kami serahkan ke Polres Tarakan,” kata Aldi.