Seorang petani Musirawas Utara tewas terinjak gajah liar yang mengamuk saat dihalau warga

id gajah injak warga,petani tewas terinjak gajah,gajah liar,gajah di muratara,gajah jambi,hutan harapan jambi,gajah liar me

Seorang petani Musirawas Utara tewas terinjak gajah liar yang mengamuk saat dihalau warga

Arsip Foto. Dua gajah sumatera mencari makan di Padang Sughan, Sebokor, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Pada 4 Maret 2020, satu gajah mengamuk dan menginjak seorang anggota Babinsa sehingga tewas di wilayah OKI. (ANTARA/Nova Wahyudi/20)

Informasi yang kami peroleh bahwa korban bersama warga lain mendatangi kebun sawit plasma C2 Desa Bumi Makmur sebab sejak pagi terdapat seekor gajah liar masuk ke perkebunan
Palembang (ANTARA) - Seorang petani di Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan tewas akibat terinjak gajah liar yang mengamuk saat hendak dihalau warga area perkebunan sawit plasma C2 Desa Bumi Makmur Kecamatan Nibung.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan, Selasa, mengatakan petani bernama Din Pedas (50) tersebut meninggal di lokasi kejadian pukul 11.00 WIB setelah diinjak gajah dengan tinggi tiga meter.

"Informasi yang kami peroleh bahwa korban bersama warga lain mendatangi kebun sawit plasma C2 Desa Bumi Makmur sebab sejak pagi terdapat seekor gajah liar masuk ke perkebunan," ujar Genman.

Warga yang datang beramai-ramai diduga membuat gajah terkejut dan sontak berlari ke arah korban hingga korban terjatuh lalu bagian kepalanya terinjak oleh gajah tersebut.

Baca juga: Kawanan gajah di TN Bukit Barisan Selatan dipasang GPS untuk mitigasi konflik dengan manusia

Baca juga: Babinsa Kodam Sriwijaya meninggal terinjak gajah liar


Gajah diduga mengamuk lantaran stress menjadi tontonan warga, kata dia.

Akhirnya warga mengevakuasi korban dan membawanya ke rumah duka untuk dimakamkan, sementara gajah masih berada di sekitar area perkebunan.

Warga mengaku belum pernah melihat adanya gajah selama 30 tahun tinggal di Desa Bumi Makmur, BKSDA sendiri telah meminta warga setempat menjauh dari lokasi kejadian dan berhati-hati.

"Tim BKSDA sedang menuju lokasi untuk menganalisa kejadian itu," tambahnya.

Sementara Kepala KSDA Wilayah II Lahat, Martialis Puspito, memperkirakan gajah tersebut berasal dari lanskap hutan harapan Jambi yang berjarak delapan kilometer dari lokasi kejadian.

"Gajah-gajah di hutan harapan Jambi selama ini terpantau pergerakannya dengan GPS Colar, namun sejak Januari 2020 alat itu lepas sehingga petugas hanya bisa memantau lewat pergerakan jalur," kata Tito menjelaskan.

Ia menduga gajah yang menewaskan petani itu bernama Lanang yang sebelumnya sempat terpantau masuk ke area Desa Belani Kecamatan Rawas Ilir, Muratara.

BKSDA akan menghalau gajah agar kembali ke jalur jelajahnya dan mengedukasi masyarakat setempat terkait pola hidup gajah yang harus dipahami demi kejadian naas itu tidak terulang kembali.