Palembang (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumsel, Yusri mengatakan sebanyak 10 dari 13 kasus tambahan baru per 25 April masih berasal dari Kota Palembang yang sudah berstatus zona merah karena ditemukan transmisi lokal.
"Untuk 13 tambahan kasus hari ini terdiri dari 10 perempuan dan 3 laki-laki, semuanya berstatus lokal atau tertular di dalam wilayah Sumsel," ujar Yusri di Palembang, Sabtu.
Dengan demikian kasus positf terjangkit virus corona baru atau COVID-19 di Provinsi Sumatera Selatan meningkat dari sebelumnya 106 kasus pada 24 April menjadi 119 per 25 April 2020 dan meluas hingga ke 12 kabupaten/kota.
Ia merincikan 10 kasus baru berasal dari Palembang tersebut yakni, kasus 107 (perempuan usia 39 tahun), kasus 108 (perempuan usia 40 tahun), kasus 109 (perempuan usia 23 tahun), kasus 110 (perempuan usia 31 tahun), kasus 113 (laki-laki usia 32 tahun).
Kemudian kasus 114 (perempuan usia 28 tahun), kasus 115 (perempuan usia 25 tahun), kasus 116 (perempuan usia 46 tahun), kasus 117 (laki-laki usia 30 tahun), dan kasus 118 (perempuan usia 24 tahun).
Baca juga: Palembang zona merah COVID-19, Wali kota Harnojoyo usulkan PSBB ke Menkes
Baca juga: Jelang PSBB, Polrestabes siapkan cek poin di perbatasan Kota Palembang
Sedangkan 3 kasus tambahan lainnya yakni kasus 111 (perempuan usia 25 tahun asal Kabupaten Banyuasin), kasus 112 (perempuan usia 9 tahun asal Kabupaten Musi Rawas Utara) dan kasus 118 (laki-laki usia 24 tahun asal Ogan Komering Ulu).
Khusus di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) merupakan temuan kasus pertama, sehingga saat ini terdapat 12 dari 17 kabupaten/kota di Sumsel berstatus zona merah dan kuning.
Dengan tambahan 13 kasus per 25 April tersebut, maka Kota Palembang (zona merah) memiliki 73 kasus dan Prabumulih (zona merah) 12 kasus.
Sementara kasus lainnya tersebar di 10 wilayah, yakni Kota Lubuklinggau (7), Kabupaten Ogan Komering Ulu (9), Ogan Komering Ilir (4), Musi Banyuasin (1), Bayuasin (4), Muara Enim (1), Ogan Ilir (2), Pagaralam (1), Lahat (1), Muratara (1), dari luar Sumsel namun dirawat di Sumsel (3), kesepuluh wilayah tersebut berstatus zona kuning.
"Untuk kasus konfirmasi sembuh di Sumsel hari ini ada tambahan 5 orang, jadi totalnya sudah 10 pasien sembuh, sedangkan kasus meninggal masih 3 orang," tambahnya.
Yusri meningatkan masyarakat agar meminimalisir pergerakan di luar rumah karena 70 persen kasus positif yang ada di Sumsel merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) dan potensi untuk tertular setiap orang cukup besar.
"Secara fisik OTG ini sehat, jikapun batuk maka akan dianggap sudah biasa dan inilah bahayanya, apalagi jika OTG atau lawan bicara OTG tidak menggunakan masker," jelasnya.
Sehingga ia meminta masyarakat selalu menggunakan masker jika berada di luar rumah atapun saat mengobrol dan yang paling penting adalah menjaga imunitas agar tubuh dapat melawan virus saat terjadi penularan.
Baca juga: Kasus positif terjangkit COVID-19 di Sumsel kian meluas hingga 12 kabupaten/kota