Sebelum wafat, Glenn, Trio Nusa Hitam akan buat konser virtual
Jakarta (ANTARA) - Musikus Tanah Air Glenn Fredly, ternyata memiliki rencana mulia yang belum sempat terlaksana, yaitu membuat sebuah konser virtual bersama Trio Nusa Hitam.
Diungkapkan Edo Kondologit, ia, Glenn, dan Ivan Nestorman berencana untuk menggelar konser virtual guna menghibur masyarakat Indonesia yang harus mengkarantina dirinya di rumah akibat pandemi COVID-19.
"Kita ada grup dengan Ivan Nestorman, yaitu Trio Nusa Hitam yang mewakili NTT, Maluku, dan Papua yang mulanya untuk memotivasi anak muda dari Timur," kata Edo saat dihubungi ANTARA, Kamis.
"Nah, karena corona ini, kita bertiga janjian untuk buat video buat menghibur tenaga medis, dan masyarakat lainnya yang ada di rumah," ujarnya melanjutkan.
Edo mengaku terakhir berkomunikasi dengan Glenn pada 24 Maret 2020. Kala itu, dia menghubungi Glenn untuk menyampaikan kelanjutan dan lagu-lagu untuk rencana konser virtual tersebut.
"Saya terakhir komunikasi pada tanggal 24 Maret lalu. Namun, ketika kita coba hubungi lagi, (ponselnya) sudah tidak aktif," ungkap Edo.
Kemarin (8/4), Edo yang tengah berada di tanah kelahirannya di Sorong, Papua itu mengetahui kabar meninggalnya Glenn dari sang istri yang tengah membaca berita.
"Saya diberitahu istri yang sedang baca berita, saya kaget sekali. Tidak menyangka, dan sangat merasa kehilangan," ucap penyanyi berusia 52 tahun itu.
Edo, yang merintis karir bermusiknya bersama Glenn pada tahun 1992 itu pun mengatakan, pelantun "Kasih Putih" itu merupakan sosok adik, sahabat, dan musikus yang rendah hati dengan semangat juang tinggi untuk rekan sesama seniman lainnya.
Sementara itu, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo meninggal dunia pada Rabu (8/4) petang pada usia 44 tahun, di RS Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta.
Jenazah musisi Glenn Fredly rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada Kamis siang.
Diungkapkan Edo Kondologit, ia, Glenn, dan Ivan Nestorman berencana untuk menggelar konser virtual guna menghibur masyarakat Indonesia yang harus mengkarantina dirinya di rumah akibat pandemi COVID-19.
"Kita ada grup dengan Ivan Nestorman, yaitu Trio Nusa Hitam yang mewakili NTT, Maluku, dan Papua yang mulanya untuk memotivasi anak muda dari Timur," kata Edo saat dihubungi ANTARA, Kamis.
"Nah, karena corona ini, kita bertiga janjian untuk buat video buat menghibur tenaga medis, dan masyarakat lainnya yang ada di rumah," ujarnya melanjutkan.
Edo mengaku terakhir berkomunikasi dengan Glenn pada 24 Maret 2020. Kala itu, dia menghubungi Glenn untuk menyampaikan kelanjutan dan lagu-lagu untuk rencana konser virtual tersebut.
"Saya terakhir komunikasi pada tanggal 24 Maret lalu. Namun, ketika kita coba hubungi lagi, (ponselnya) sudah tidak aktif," ungkap Edo.
Kemarin (8/4), Edo yang tengah berada di tanah kelahirannya di Sorong, Papua itu mengetahui kabar meninggalnya Glenn dari sang istri yang tengah membaca berita.
"Saya diberitahu istri yang sedang baca berita, saya kaget sekali. Tidak menyangka, dan sangat merasa kehilangan," ucap penyanyi berusia 52 tahun itu.
Edo, yang merintis karir bermusiknya bersama Glenn pada tahun 1992 itu pun mengatakan, pelantun "Kasih Putih" itu merupakan sosok adik, sahabat, dan musikus yang rendah hati dengan semangat juang tinggi untuk rekan sesama seniman lainnya.
Sementara itu, Glenn Fredly Deviano Latuihamallo meninggal dunia pada Rabu (8/4) petang pada usia 44 tahun, di RS Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta.
Jenazah musisi Glenn Fredly rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada Kamis siang.