Pelatih timnas basket Indonesia singgung lambatnya proses naturalisasi
Jakarta (ANTARA) - Pelatih kepala tim nasional bola basket putra Indonesia Rajko Toroman menyinggung lambatnya proses naturalisasi usai kembali menelan kekalahan dalam laga kedua kualifikasi Piala FIBA Asia 2021.
Setelah kalah di laga pertama kontra Korea Selatan, Indonesia bertekuk lutut di hadapan Filipina dengan skor 70-100 dalam pertandingan kedua di Mahaka Square, Jakarta, Minggu.
Menurut Toroman, jika proses naturalisasi Lester Prosper dan Brandon Jawato rampung, Indonesia seharusnya bisa tampil lebih kompetitif dalam fase kualifikasi FIBA Asia 2021.
"Jika diperkuat dua pemain yang tidak tampil hari ini, kami bisa lebih kompetitif lagi. Tapi saya sangat mengapresiasi perjuangan mereka yang melantai," kata Toroman dalam jumpa pers purnalaga.
Kekalahan kontra Filipina disebut Toroman tidak lepas dari kondisi lawan yang menurutnya lebih atletis dan kompetitif.
"Pemain kita sudah tampil maksimal dan memberikan yang terbaik. Kita cukup kompetitif di tiga kuarter pertama," katanya.
"Tapi kami cuma punya tiga pemain tinggi dan Vincent Kosasih seperti sendirian menyokong tim ini di departemen itu. Sejujurnya Filipina saat ini jauh lebih baik, kompetitif dan atletis dibanding kami," ujar Toroman menambahkan.
Kehadiran Thirdy Ravena yang mengemas 23 poin untuk Filipina menurut Toroman kian mempersulit keadaan bagi Indonesia.
Pada akhirnya, Toroman berharap agar proses naturalisasi Prosper dan Brandon yang sebetulnya sudah berlangsung sejak sebelum SEA Games 2019 bisa segera rampung.
Pasalnya, kehadiran keduanya akan membuat Indonesia lebih kompetitif menyongsong jendela pertandingan berikutnya, yakni melawat ke Thailand dan Korea Selatan pada November nanti.
Setelah kalah di laga pertama kontra Korea Selatan, Indonesia bertekuk lutut di hadapan Filipina dengan skor 70-100 dalam pertandingan kedua di Mahaka Square, Jakarta, Minggu.
Menurut Toroman, jika proses naturalisasi Lester Prosper dan Brandon Jawato rampung, Indonesia seharusnya bisa tampil lebih kompetitif dalam fase kualifikasi FIBA Asia 2021.
"Jika diperkuat dua pemain yang tidak tampil hari ini, kami bisa lebih kompetitif lagi. Tapi saya sangat mengapresiasi perjuangan mereka yang melantai," kata Toroman dalam jumpa pers purnalaga.
Kekalahan kontra Filipina disebut Toroman tidak lepas dari kondisi lawan yang menurutnya lebih atletis dan kompetitif.
"Pemain kita sudah tampil maksimal dan memberikan yang terbaik. Kita cukup kompetitif di tiga kuarter pertama," katanya.
"Tapi kami cuma punya tiga pemain tinggi dan Vincent Kosasih seperti sendirian menyokong tim ini di departemen itu. Sejujurnya Filipina saat ini jauh lebih baik, kompetitif dan atletis dibanding kami," ujar Toroman menambahkan.
Kehadiran Thirdy Ravena yang mengemas 23 poin untuk Filipina menurut Toroman kian mempersulit keadaan bagi Indonesia.
Pada akhirnya, Toroman berharap agar proses naturalisasi Prosper dan Brandon yang sebetulnya sudah berlangsung sejak sebelum SEA Games 2019 bisa segera rampung.
Pasalnya, kehadiran keduanya akan membuat Indonesia lebih kompetitif menyongsong jendela pertandingan berikutnya, yakni melawat ke Thailand dan Korea Selatan pada November nanti.