Jakarta (ANTARA) - Manajer Leicester City Brendan Rodgers tak berlarut-larut tenggelam dalam kekecewaan atas kekalahan telak 0-4 dari Liverpool dalam laga Boxing Day Liga Inggris di Stadion King Power, Kamis setempat (Jumat WIB).
Kekalahan itu datang beruntun setelah di pertandingan sebelumnya mereka juga takluk 1-3 dalam lawatan ke markas Manchester City.
"Kedua pertandingan itu penting untuk pelajaran dan pastinya kami tidak boleh kecewa terlalu lama, sebab besok kami akan melakukan perjalanan untuk laga tandang sehari kemudian," kata Rodgers dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi Leicester.
Leicester memang hanya punya waktu beristirahat satu hari sebelum bertolak ke markas West Ham United untuk menjalani pertandingan selanjutnya pada Sabtu (28/12).
Menurut Rodgers timnya memang tampil minim kualitas kala menghadapi Liverpool dan banyak membiarkan lawan merebut bola, terutama pada babak pertama.
"Ketika hal itu terjadi melawan tim bagus, sama saja mengundang tekanan, tapi kami masih punya peluang ketika memasuki babak kedua dalam ketertinggalan 0-1," katanya.
"Kami mulai membangun momentum, tapi kemudian penalti itu terjadi dan skor menjadi 0-2, segalanya menjadi sulit, lantas mereka memperlihatkan kekuatan dan kualitasnya," ujar Rodgers melengkapi.
Leicester memang berada di bawah tekanan penuh dari Liverpool sepanjang babak pertama namun hanya tertinggal 0-1.
Masuknya Marc Albrighton pada menit ke-60 sempat sedikit mengubah keadaan namun Caglar Soyuncu didakwa sengaja menyentuh bola dengan tangannya, James Milner mencetak gol dari titik putih, kemudian dalam kurun waktu tujuh menit dua gol lain dari Roberto Firmino dan Trent Alexander-Arnold membuat Leicester menghadapi gunung tinggi untuk didaki.
Kendati baru saja menelan kekalahan beruntun pertamanya musim ini, Rodgers yakin timnya bisa segera mengalihkan fokus untuk segera meraih hasil positif saat bertandang ke West Ham.
Leicester tak mampu menambah raihan 39 poin mereka dan kini terpaut 13 poin dari Liverpool di puncak klasemen.
Lebih dari itu, posisi Leicester juga terancam digusur oleh Manchester City (38) yang baru main pada Jumat setempat (Sabtu WIB) di kandang Wolverhampton.