Hangtuah dan Satya Wacana akan bertemu kembali di semifinal
Solo (ANTARA) - Amartha Hangtuah dan Satya Wacana Salatiga dipastikan akan bersua satu sama lain lagi di babak semifinal Piala Presiden Bola Basket dan kedua belah pihak menyatakan tak gentar kembali melakoni pertandingan ketat.
Hangtuah dipastikan lolos ke semifinal sebagai tim peringkat kedua terbaik fase penyisihan grup menyusul hasil rangkaian pertandingan ketiga di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat.
Hangtuah menempati posisi kedua klasemen akhir Grup A di bawah Satya Wacana yang memetik kemenangan dramatis lagi dan menjadikan Pacific Caesar Surabaya sebagai korbannya.
Pelatih Hangtuah Harry Prayogo menegaskan bahwa timnya tak gentar menghadapi Satya Wacana lagi, meskipun dalam pertemuan pertama di Grup A menelan kekalahan menyakitkan lewat babak overtime menyusul tumbangnya lima pemain.
Dari lima pemain tersebut dua di antaranya sudah dipastikan tak akan melantai di semifinal yakni Lucky Abdi Pasondok dan Amaluddin, sedangkan tiga lainnya dinyatakan cukup bugar termasuk Steven Neno yang sempat membantu Hangtuah mengalahkan Pacific di laga kedua.
"Lucky dan Amal sudah pasti enggak bisa, tapi Neno mungkin main lagi," katanya saat ditemui di Solo, Jumat malam.
Menghadapi Satya Wacana yang selalu menang dramatis dan bangkit dalam keadaan tertinggal di dua pertandingan yang sudah dijalani, Harry ingin para pemainnya mematikan aliran bola kepada dua penembak jitu lawannya yakni Andre Adriano dan sosok debutan Antoni Erga.
"Dia karakternya kalau sudah tertinggal pasti eskploitasi tembakan luar busur dan bermain nothing to lose itu nggak bisa diubah," kata pelatih yang akrab disapa Ai itu.
"Yang bisa dicegah adalah bagaimana mematikan aliran bola ke Andre dan Erga, karena mereka berdua yang selalu menciptakan momentum. Jadi besok kita akan mencoba itu," ujarnya menambahkan.
Meski kalah di laga pertama Piala Presiden, Hangtuah pernah memetik kemenangan melawan Satya Wacana 76-59 dalam kompetisi Piala Raja dengan komposisi pemain yang hampir tidak jauh berbeda.
Oleh karena itu pula, Hangtuah cukup optimistis menghadapi laga semifinal melawan Satya Wacana
Sempat terbebani
Pelatih kepala Satya Wacana Efri Meldi mengungkapkan timnya memang sempat terbebani dalam dua kuarter pertama kontra Pacific.
Yang mengganggu kepala para pemain tidak lain dan tidak bukan adalah Hangtuah.
"Anak-anak ada beban pada awal. Kalau kalah, kami enggak lolos semifinal, mau enggak mau Hangtuah juara grup," kata Meldi selepas mengalahkan Pacific.
"Itu yang terbawa anak-anak ke lapangan. Saya minta buang jauh-jauh, karena kami sebetulnya cuma butuh menang tanpa syarat selisih skor," ujarnya menambahkan.
Beban itu bisa diatasi Satya Wacana dan Meldi menyatakan siap untuk menghadapi Hangtuah lagi dengan ambisi membawa timnya masuk ke final.
"Besok penentuan lawan Amartha Hangtuah. Kami mau final. Buat sejarah," tegasnya.
Laga semifinal Hangtuah bertemu Satya Wacana dijadwalkan dimulai pukul 16.00 sebagai pertandingan kedua hari Sabtu (23/11).
Hari keempat Piala Presiden akan diawali laga perebutan tempat ketujuh antara Pacific konta Louvre Surabaya mulai pukul 14.00 dan ditutup pertandingan semifinal Pelita Jaya Basketball melawan Satria Muda Pertamina Jakarta.
Hangtuah dipastikan lolos ke semifinal sebagai tim peringkat kedua terbaik fase penyisihan grup menyusul hasil rangkaian pertandingan ketiga di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat.
Hangtuah menempati posisi kedua klasemen akhir Grup A di bawah Satya Wacana yang memetik kemenangan dramatis lagi dan menjadikan Pacific Caesar Surabaya sebagai korbannya.
Pelatih Hangtuah Harry Prayogo menegaskan bahwa timnya tak gentar menghadapi Satya Wacana lagi, meskipun dalam pertemuan pertama di Grup A menelan kekalahan menyakitkan lewat babak overtime menyusul tumbangnya lima pemain.
Dari lima pemain tersebut dua di antaranya sudah dipastikan tak akan melantai di semifinal yakni Lucky Abdi Pasondok dan Amaluddin, sedangkan tiga lainnya dinyatakan cukup bugar termasuk Steven Neno yang sempat membantu Hangtuah mengalahkan Pacific di laga kedua.
"Lucky dan Amal sudah pasti enggak bisa, tapi Neno mungkin main lagi," katanya saat ditemui di Solo, Jumat malam.
Menghadapi Satya Wacana yang selalu menang dramatis dan bangkit dalam keadaan tertinggal di dua pertandingan yang sudah dijalani, Harry ingin para pemainnya mematikan aliran bola kepada dua penembak jitu lawannya yakni Andre Adriano dan sosok debutan Antoni Erga.
"Dia karakternya kalau sudah tertinggal pasti eskploitasi tembakan luar busur dan bermain nothing to lose itu nggak bisa diubah," kata pelatih yang akrab disapa Ai itu.
"Yang bisa dicegah adalah bagaimana mematikan aliran bola ke Andre dan Erga, karena mereka berdua yang selalu menciptakan momentum. Jadi besok kita akan mencoba itu," ujarnya menambahkan.
Meski kalah di laga pertama Piala Presiden, Hangtuah pernah memetik kemenangan melawan Satya Wacana 76-59 dalam kompetisi Piala Raja dengan komposisi pemain yang hampir tidak jauh berbeda.
Oleh karena itu pula, Hangtuah cukup optimistis menghadapi laga semifinal melawan Satya Wacana
Sempat terbebani
Pelatih kepala Satya Wacana Efri Meldi mengungkapkan timnya memang sempat terbebani dalam dua kuarter pertama kontra Pacific.
Yang mengganggu kepala para pemain tidak lain dan tidak bukan adalah Hangtuah.
"Anak-anak ada beban pada awal. Kalau kalah, kami enggak lolos semifinal, mau enggak mau Hangtuah juara grup," kata Meldi selepas mengalahkan Pacific.
"Itu yang terbawa anak-anak ke lapangan. Saya minta buang jauh-jauh, karena kami sebetulnya cuma butuh menang tanpa syarat selisih skor," ujarnya menambahkan.
Beban itu bisa diatasi Satya Wacana dan Meldi menyatakan siap untuk menghadapi Hangtuah lagi dengan ambisi membawa timnya masuk ke final.
"Besok penentuan lawan Amartha Hangtuah. Kami mau final. Buat sejarah," tegasnya.
Laga semifinal Hangtuah bertemu Satya Wacana dijadwalkan dimulai pukul 16.00 sebagai pertandingan kedua hari Sabtu (23/11).
Hari keempat Piala Presiden akan diawali laga perebutan tempat ketujuh antara Pacific konta Louvre Surabaya mulai pukul 14.00 dan ditutup pertandingan semifinal Pelita Jaya Basketball melawan Satria Muda Pertamina Jakarta.