Palembang (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Kota Palembang, Sumatera Selatan mengelar aksi menyalakan lilin di bundaran air mancur depan Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikamo, Selasa malam, sebagai ungkapan penolakan terhadap Rancangan KUHP dan sejumlah RUU lainnya serta UU KPK.
"Aksi menyalakan lilin tersebut merupakan lanjutan aksi yang dilakukan aliansi mahasiswa Palembang dalam beberapa pekan terakhir," kata Karnadi, salah seorang peserta aksi di Palembang, Selasa malam.
Dengan gencarnya aksi mahasiswa, diharapkan dapat mengetuk hati pemimipin negara dan wakil rakyat untuk menanggapi aspirasi yang disampaikan melalui berbagai cara dan secara damai itu.
Aspirasi yang dibawa dalam unjuk rasa akhir-akhir untuk memberikan masukan kepada pemerintah agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan arah dan kebijakan dalam menjalankan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, kata mahasiswa.
Sementara Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi untuk mengamankan aksi tersebut pihaknya menurunkan ratusan personel di sekitar lokasi aksi dan beberapa tempat rawan terjadinya gangguan kamtibmas serta kemacetan arus lalu lintas.
"Dengan kesiapsiagaan personel jajaran Polda Sumsel, aksi mahasiswa bisa berlangsung dengan aman, damai, dan tertib," ujarnya.
Untuk mencegah terjadi gangguan kamtibmas saat berlangsungnya aksi mahasiswa, selain menyiagakan pasukan, pihaknya
juga mengimbau seluruh peserta aksi agar mewaspadai pihak penyusup ataupun provokator yang bisa merusak aksi damai.
"Dengan kondisi Kamtibmas yang kondusif, penyampaian aspirasi bisa berjalan dengan lancar serta berbagai aktivitas masyarakat, kegiatan bisnis dan pembangunan dapat berjalan seperti biasanya," ujarnya