Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta kepada tenaga pendidik untuk menamkan budi pekerti pada anak usia dini seperti di taman kanak - kanak.
"Hal ini karena anak merupakan masa depan generasi penerus dalam mengisi pembangunan di masa mendatang," kata gubernur saat menghadiri pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Gabungan Organisasi Penyelenggara Tanam Kanak Kanak Indonesia Sumsel di Palembang, Senin.
Herman Deru mengatakan, dalam setiap fase kehidupan ada masa tertentu yang harus dilewati setiap orang. Mulai dari dalam kandungan, balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua.
"Dalam masa tersebut anak-anak tersebut perlu didik mulai dari taman kanak-kanak hingga jenjang selanjutnya," ujarnya.
Yang jelas, lanjut dia, taman kanak-kanak pembinaan pertama untuk menggodok atau mendidik dan membangun karakter anak. Fase pendidikan di masa ini sangat berat, jika dibandingkan pada jenjang pendidikan di tingkat berikutnya.
Hal ini karena fase pendidikan pada masa tersebut akan menentukan karakter seorang anak apakah akan menjadi yang sholeh atau sholehah, serta berakhlaqul kharimah.
Jadi pendidikan pada tingkat taman kanak - kanak merupakan pondasi untuk pendidikan di jenjang selanjutnya.
"Salut kepada para ibu yang baru saja dilantik sebagai pengurus. Para ibu memiliki tanggung jawab ganda. Tidak hanya mendidik anak-anak di institusi pendidikan saja, tapi juga mendidik anak di rumah," ujarnya.
Gubernur Sumsel juga berpesan kepada tenaga pendidik TK untuk menanamkan pendidikan agama sejak dini dan mencegah agar tidak terjadi kekerasan terhadap anak.
Namun, kata dia, yang lebih penting lagi menjaga kearifan lokal baik itu bahasa atau budaya karena diketahui anak jaman sekarang tidak lagi mengenal permainan tradisional seperti bermain yeye, engkrang, bola bekel atau kelereng termasuk lagu daerah.
Jadi pendidikan usia dini harus diutamakan sehingga generasi penerus di masa mendatang semakin berkualitas dan bermoral, tambah dia.