Sitaro (ANTARA) - Guguran lava pijar Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meluncur ke Kali Pangi dan Kali Nanitu, Sabtu.
"Guguran lava pijar dari kawah utama masih terjadi ke kali Pangi lebih kurang 1.500 meter, sedangkan guguran lava ke kali Nanitu sesekali terjadi lebih kurang 1.000 meter jauhnya," sebut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, Yudia Prama Tatipang.
Dari sisi kegempaan, terekam gempa guguran sebanyak sembilan kali (amplitudo sebesar 3-4 milimeter dengan durasi berkisar 30-40 detik).
Sementara gempa embusan tercatat sebanyak dua kali dengan amplitudo berkisar antara 7-14 milimeter berdurasi 20-25 detik, gempa vulkanik dangkal sebanyak satu kali dengan amplitudo enam milimeter selama empat detik.
Gempa tektonik lokal terekam sebanyak satu kali dengan amplitudo 52 milimeter selama 20 detik, sedangkan tektonik jauh
sebanyak empat kali dengan amplitudo amplitudo 8-25 milimeter berdurasi 40-60 detik serta tremor terus-menerus terekam dengan amplitudo 0,25 milimeter.
"Aktivitas Gunung Karangetang masih level III siaga," ujarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi berharap masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di zona prakiraan bahaya yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak kawah dua (kawah utara) dan kawah utama (selatan).
Selanjutnya, area perluasan sektoral dari kawah dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh empat kilometer yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang.
Masyarakat juga dianjurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.
"Kami juga mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," katanya.