Jakarta (ANTARA) - Ida Faridha (54) warga Karawang Provinsi Jawa Barat yang sempat viral setelah ia membawa spanduk bertuliskan "Dijual Ginjal Demi Sesuap Nasi" di seputaran Bunderan Hotel Indonesia pekan lalu dipastikan akan mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
"Laporan dari Peksos supervisor menyebutkan ibu Ida memenuhi syarat untuk masuk dalam PKH karena yang bersangkutan ada tanggungan lansia," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.
Setelah dilakukan penelusuran oleh pekerja sosial diketahui bahwa kesulitan ekonomi yang ditanggung Ida Faridha, karena ia terlilit utang bank keliling dengan bunga yang sangat besar. Hal ini membuat ia tidak bisa berjualan soto kembali, kata Agus.
"Kondisi perekonomian bu Ida Faridha sangat memprihatinkan karena untuk saat ini sudah kehabisan modal dan tidak bisa berjualan soto lagi, karena terlilit utang Bank Emok dan Bank keliling. Disamping itu ia juga mempunyai anak tamatan SMK namun masih menganggur. Tentu ini harus kita pikirkan jalan keluarnya," tambah Agus.
Upaya yang dilakukan Kementerian Sosial tersebut menurut Agus sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo agar jajarannya bergerak cepat jika ada masyarakat miskin yang belum mendapatkan bantuan sebagai wujud hadirnya negara di tengah masyarakat.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan PKH hadir untuk meringankan beban masyarakat tidak mampu di Indonesia karena dalam bantuan ini masyarakat juga diberikan bekal untuk dapat keluar dari masalah kemiskinan.
"Dalam program PKH keluarga penerima manfaat diberikan edukasi bagaimana bisa memperbaiki perekonomian mereka melalui pertemuan peningkatan kemampuan keluarga (P2K2)," kata Harry.
Selain akan menerima PKH, Ida juga akan mendapatkan bantuan pangan non tunai (BPNT).
Ida Faridha menjadi viral setelah ia membawa spanduk bertuliskan "Dijual Ginjal Demi Sesuap Nasi". Aksi Ida tersebut menyita perhatian pengguna kendaraan bermotor di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, pekan lalu. Dengan ekspresi wajah penuh harap, Ida Farida ingin banyak orang bersimpati dengannya.
Janda asal Karawang itu memilih datang ke ibu kota demi menarik simpati banyak kalangan. Dia datang sendirian naik transportasi umum dengan modal pinjaman tetangga.
"Selagi saya mampu usaha saya lakukan, saya datang ke sini harapannya bisa terketuk hati orang-orang untuk mau kasih modal buka warung soto tangkar nanti," ucapnya.
Berita Terkait
Banjir bandang di Tapsel Sumut, telan korban jiwa dua orang
Sabtu, 23 November 2024 17:55 Wib
Narkoba senilai Rp2,9 miliar diamankan, 22 tersangka diriingkus di Lampung Selatan
Sabtu, 23 November 2024 12:17 Wib
Kemenkumham Sumsel lakukan penyusunan laporan kinerja tahunan
Jumat, 22 November 2024 22:59 Wib
BPBD Rejang Lebong lakukan pengerukan Sungai Musi
Kamis, 21 November 2024 14:46 Wib
Pj Bupati Muara Enim luncurkan aplikasi "Sinderela"
Kamis, 21 November 2024 12:43 Wib
Jalur Selingkar Wilis di Pagerwojo Tulungagung amblas terseret longsor
Kamis, 21 November 2024 10:40 Wib