Candi Kedaton dan Candi Gumpung Muara Jambi akan segera dipugar

id candi muaro jambi,peninggalan sejarah jambi,candi,BPCB,candi muara jambi,candi kedaton,candi gumpung,arkeologi,peninggalan sejarah

Candi Kedaton dan Candi Gumpung Muara Jambi akan segera dipugar

Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi Iskandar. (ANTARA/Syarif Abdullah)

Jambi (ANTARA) - Balai Pelestarian Cagar Budaya Jambi tahun ini akan memugar Candi Kedaton dan Candi Gumpung di kompleks percandian Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi.

Kepala Balai Pelestarian Budaya Jambi (CPCB) Jambi Iskandar di Jambi, Jumat, mengatakan pemugaran candi akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan.

Candi Kedaton areanya paling luas dibandingkan dengan candi lain di kompleks percandian Muaro Jambi. Beberapa bagian candi masih berupa batu-batu bata berserak. BPCB akan memperbaikinya berdasarkan perkiraan bentuk bangunan candi.

Kompleks candi yang meliputi peninggalan makara, padmasana, arga gajah dan belanga perunggu itu pernah dipugar tahun 2010 hingga 2011.

Sementara Candi Gumpung berada paling dekat dengan pintu masuk kompleks percandian Muaro Jambi.

Semua candi di kawasan percandian tersebut dibangun dari batu bata, dan berada di area berbentuk persegi empat yang berpagar.

Percandian Muaro Jambi luasnya 3.981 hektare dan merupakan kompleks percandian terluas di Indonesia.

Kompleks percandian Muaro Jambi pertama kali di laporkan keberadaannya tahun 1824 oleh seorang tentara Inggris bernama SC Crooke, yang kala itu sedang memetakan daerah aliran sungai untuk kepentingan militer. Pemerintah Indonesia baru mulai melakukan pemugaran tahun 1975.

Ada sembilan candi di kompleks itu, yakni Candi Kotomahligai, Kedaton, Gedong Satu, Gedong Dua, Gumpung, Tinggi, Telago Rajo, Kembar Batu, dan Candi Astano. Candi ke candi lain dihubungkan dengan jalan beton yang bisa dilalui pejalan kaki, sepeda maupun becak motor.

Beberapa candi di kompleks itu masih berbentuk gundukan atau tumpukan batu bata. Namun secara umum telah dipetakan dan dipagari.