Palembang (ANTARA News Sumsel) - Raut bahagia terpancar dari Presiden Joko Widodo sesaat setelah tiba di stasiun pemberhentian kereta layang ringan atau "Light Rail Transit/LRT" Sumatera Selatan di kawasan Jakabaring, Palembang, Jumat sore.
Jokowi mengatakan dirinya lega sudah bisa merasakan secara langsung berada di dalam kereta api LRT Sumsel.
"Rasanya lebih dari yang saya rasakan saat naik LRT di Eropa. Lebih lagi yang membuat saya senang, LRT ini kontruksinya 95 persen merupakan lokal konten," kata Jokowi.
Presiden Jokowi memulai perjalanan perdananya menaiki LRT Sumsel mulai dari Stasiun Palembang Icon Mall, ditemani oleh Ibu Negara Iriana Joko Widodo.
Ia bersama rombongan kira-kira selama 15 menit berada di dalam kereta untuk tiba di Stasiun Jakabaring, yakni stasiun yang persis di depan Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City atau sekitar pukul 14.40 WIB.
Saat kereta api dalam proses pengereman untuk berhenti di stasiun, terlihat dari balik kaca, Presiden masih bercakap-cakap dengan istri Gubernur Sumsel Eliza Alex Noerdin.
Ketika kereta berhenti total, Jokowi ke luar beriringan dan menyempatkan diri menyapa sejumlah pekerja LRT.
Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Solo ini, Indonesia patut berbangga karena sudah mampu membuat LRT sendiri.
"Kontruksinya PT Waskita Karya yang membangun, untuk keretanya dikerjakan PT INKA, hanya mesin keretanya saja yang diimpor dari Jerman. Kita patut berbangga atas capaian anak bangsa ini," kata dia.
Pemerintah membangun LRT Sumsel untuk menjadi infratruktur penunjang penyelenggaraan Asian Games XVIII tahun 2018 pada Agustus mendatang.
Meski awalnya untuk kegiatan jangka pendek, tapi sejatinya LRT ini untuk kebutuhan Kota Palembang dalam masa jangka panjang karena diperkiraan bakal menjadi kota besar sehingga akan dihadapkan pada persoalan kemacetan.
Ke depan, Jokowi menjanjikan bakal membangun LRT juga di kota-kota lain yang sudah masuk perencanaan pemerintah yakni di Surabaya, Bandung dan Medan. Sementara untuk LRT Jakarta saat ini sedang dalam pengerjaan.
"LRT ini membangun peradaban dan budaya baru, yakni bagaimana membudayakan penggunaan transport massal, mau antre dan tepat waktu. Tapi membangun budaya ini bukan perkara mudah karena di negara maju saja butuh 10-15 tahun. Jadi di awal-awal mungkin akan disubsidi dulu (biaya tiket,red)," kata dia.
LRT Sumsel membentang dari Bandara SMB II hingga kawasan Kompleks Olahraga Jakabaring Sport City sejauh 23,40 km yang terdiri atas 14 stasiun. Pembangunan LRT Sumsel ini mengeluarkan dana investasi Rp10,9 triliun atau turun dari penetapan awal Rp12,5 triliun.
Saat ini proses uji kereta api sudah sampai pada stasiun pemberhentian terakhir. Selain itu, pihak otoritas saat ini sedang menguji standar kelayakan untuk mengeluarkan sertifikasi terkait keselamatan kontruksi dan keselamatan transportasi.
