Jalan panjang tol trans Sumatera dari Lampung

id tol,jalan tol sumatera,berita palembang,jalan bebas hambatan,Tol Trans Sumatera,Joko Widodo,Rini Soemarno

Jalan panjang tol trans Sumatera dari Lampung

Foto aerial pembangunan jalan Tol Sumatra. (ANTARA Sumsel/dol/Nova Wahyudi/17)

....ini hanya tanda saja kalau tol Sumatera dibangun. Namun, dampak itu bisa dirasakan Juni nanti ketika seluruh konstruksinya selesai dibangun....
Bandarlampung (ANTARANews Sumsel) - Ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dari Bakauheni, Provinsi Lampung, ditargetkan hingga Aceh, memang belum rampung dibangun.

Namun, Presiden Joko Widodo beserta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, telah meresmikan JTTS di Provinsi Lampung segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni dan Segmen Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kota Baru, Minggu (21/1).

Peresmian ruas jalan tol di Lampung merupakan bagian awal JTTS itu, ditandai dengan menyalakan sirine secara bersama-sama tersebut, menurut Presiden Jokowi dilakukan untuk memacu ruas yang lain agar dapat segera diselesaikan.

"Kenapa ini segera kita resmikan. Saya ingin mendorong agar dari Bakauheni sampai Palembang bisa diselesaikan sebelum Asian Games 2018. Memang masih panjang sekali, saya tahu ada persoalan kecil seperti pembebasan lahan yang harus diselesaikan," ujar Presiden Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga menyatakan bahwa infrastruktur adalah hal yang sangat fundamental dan menjadi hal yang sangat mendasar bagi negara Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain.


Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno (kedua kanan), Menteri PU PR Basuki Hadimuljono (kedua kiri), Seskab Pramono Anung (kiri) meninjau gerbang Tol Palembang saat peresmian jalan Tol Sumatra. (ANTARA Sumsel/dol/Nova Wahyudi/17)

Gubernur Lampung Ridho Ficardo juga menyatakan, saat ini tengah gencar-gencarnya melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Semula kurang dari 50 persen jalan mantap, kini telah mencapai 77 persen kondisi jalan mantap dalam tiga tahun kepemimpinannya.

Gubernur Ridho Ficardo juga menyatakan JTTS di Provinsi Lampung merupakan kebanggaan Presiden dan seluruh masyarakat Lampung.

"Alhamdulillah berkat dukungan dan kerja sama pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, kemudian anggota Forkopimda Provinsi Lampung serta dukungan seluruh masyarakat Lampung, pembangunan JTTS di Provinsi Lampung ini adalah pembangunan jalan tol yang tercepat yang pernah kita lakukan di Indonesia," ujar Ridho.

Memenuhi permintaan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan, Gubernur Ridho menargetkan JTTS Provinsi Lampung secara 100 persen selesai sebelum Asian Games 2018.

"Insya Allah akan selesai seluruhnya tahun ini. Provinsi Lampung ini juga mungkin provinsi pertama memiliki jalan tol yang membelah dari ujung Sumatera ke ujung Provinsi Lampung atas perintah dari bapak Presiden. Kami berterima kasih atas nama seluruh warga masyarakat Lampung," kata Ridho pula.


Foto udara pengerjaan proyek jalan tol. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/17)

Kemudian dalam kesempatan tersebut, Gubernur Ridho juga menyampaikan beberapa permintaan kepada Presiden Jokowi, di antaranya terkait Bandara Radin Inten II yang telah selesai diperbaiki agar segera dinaikkan statusnya menjadi bandara internasional.

Kemudian permintaan lainnya menyangkut keberadaan JTTS agar tidak hanya sekadar melintasi Lampung, tapi memberikan pengaruh bagi masyarakat, yakni dengan pembangunan kawasan industri strategis di lahan seluas 3.000 hektare milik pemerintah pusat.

"Mohon dukungan dari bapak Presiden agar jalan tol ini memberikan 'multiplier effect' keberlimpahan untuk kesejahteraan warga Lampung, Insya Allah dengan dibangun kawasan industri, minimal dapat membuka lapangan kerja untuk anak-anak Lampung," ujar Ridho pula.

Presiden Joko Widodo dalam akun twitternya pada 21 Januari 2018 juga menyampaikan kegembiraannya. "Alhamdulillah, jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudah selesai dan siap dimanfaatkan. Ini jalan tol pertama di Lampung. Semoga keberadaannya dapat menurunkan biaya transportasi yg mahal. Harga2 produk kita harapkan bisa lebih murah dengan adanya akses logistik yg baru ini -Jkw."

Sehari kemudian, Presiden Jokowi kembali berkomentar lagi dalam akun twitternya (22 Januari 2018): "Jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar yg sudah selesai segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni (8,9 Km) & segmen Simpang Susun Lematang-Simpang Susun Kotabaru (5,5 Km). Kita kebut terus, kalau bisa, segmen yg belum selesai bisa tuntas sblm Asian Games 2018 berjalan -Jkw."

Presiden Jokowi menilai pembangunan JTTS berlangsung tanpa kendala berarti dan berjalan sangat cepat.
   
            Rampung 2019
Proyek JTTS rencananya dibangun sepanjang 2.818 kilometer (m) dan akan menghubungkan Bakauheni, Lampung, hingga Provinsi Aceh.

Dari sepanjang 2.818 km jalan tol itu, 825 km di antaranya ditargetkan selesai 2019 mendatang. Sedangkan ruas Bakauheni-Palembang diharapkan selesai 2018 untuk kepentingan Asian Games ke-18.

Pujian terhadap pembangunan JTTS pernah disampaikan Presiden Jokowi saat mengunjungi ruas Tol Pekanbaru-Dumai. "Ini kan pekerjaan besar dari Lampung sampai ke Aceh, tapi kalau kita lihat tadi sudah bergeraknya cepat sekali. Kita dapat laporan dari Dirut Hutama Karya, pembangunannya cepat sekali," ujar Jokowi di Seksi I, Jalan Tol Pekanbaru-Dumai di kawasan Kabupaten Kampar, Riau, Senin (24/7/2017) lalu.


Gerbang tol Sumatera ruas Palembang-Indralaya (Palindra) Seksi I di Kecamatan Pemulutan, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan. (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol/17)

Jokowi menambahkan, pembangunan jalan tol di Aceh akan dimulai tahun depan. "Tahun depan. Iya tahun depan dari timur berurut," kata Jokowi.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana menggandeng sejumlah investor asal Jepang untuk turut membangun JTTS ini. Namun dari total panjang JTTS, baru sekitar 500 kilometer yang sudah mendapat kepastian pendanaan. Sisanya harus mencari dari investor.

Penjajakan investasi itu telah dilakukan saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertandang ke Jepang akhir tahun 2017. Kunjungan Basuki ke Negeri Sakura dilakukan dalam rangka menerima penghargaan International Lifetime Contribution Award 2017 dari Perhimpunan Insinyur Jepang atau "Japan Society of Civil Engineers" (JSCE).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya yang pernah lama bertugas di Provinsi Lampung dan mengaku ikut terlibat merancang pembangunan JTTS itu, dalam akun media sosial facebooknya pada 22 Januari 2018 pun ikut berkomentar.

"Selamat atas peresmian tol Bakauheni, oleh Bapak Presiden Joko Widodo. Saya ikut terharu, akhirnya ruas tol yang merupakan bagian dari Trans Sumatera itu bisa selesai juga," ujar Menteri Siti.

Dia pun menuturkan, jadi mengingat masa-masa saat masih bertugas di Lampung. Bersama Bapak Gubernur Lampung di tahun 1992-1996, kami pernah merencanakannya. Saya rapat bolak-balik ke BPPT dan Jasa Marga membahasnya. Namun karena krismon (krisis moneter), rencana itu dihentikan.

"Saat menjabat sebagai Kabid Fisik Prasarana Bappeda, lalu jadi Wakil Ketua Bappeda Lampung, kami merencanakannya satu paket dengan Jembatan Selat Sunda dengan rentang 27 km Bakauheni-Merak (Banten)," katanya.

Kalau belum satu paket maka beban bagi Lampung akan cukup berat akibat LHR yang makin tinggi bila tidak diteruskan dalam arus Jawa-Sumatera dan sebaliknya. "Begitulah posisi Provinsi Lampung di ujung selatan Sumatera," ujarnya lagi.

Menurutnya, Gubernur Lampung periode 1987-1997, Mayjen (Purn) Poedjono Pranyoto, yang menjadi atasannya dulu, juga ikut berbahagia dengan peresmian tol ini oleh Presiden Jokowi.

"Kebahagiaan yang sama, saya yakin dirasakan banyak pejabat yang pernah bertugas dan ikut memikirkan, merancang dan membangun infrastruktur, namun belum kesampaian melihat hasilnya. Tahun 1996 sudah pernah tender, tapi lagi-lagi harus terhenti. Staf saya yang mengurusnya dulu bahkan sudah ada yang wafat, Dr Gamal Pasya," ujar Siti Nurbaya.

Sungguh mengharukan sekali, kini mimpi itu telah diwujudkan, dan telah pula diresmikan penggunaannya oleh Bapak Presiden Jokowi.

"Selamat untuk masyarakat Lampung dan Indonesia, kini sudah memiliki tol di ujung pulau Sumatera," kata dia.
   
            Banyak Belajar
Salah satu pejabat di Lampung, Fahrizal Darminto, mengomentari pula bahwa pada waktu Siti Nurbaya menjabat sebagai Kabid Fisik dan Prasarana dan akhirnya Wakil Kepala Bappeda Provinsi Lampung, dia bertugas sebagai Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Lahan.

"Saya banyak belajar dan ikut membantu Beliau dalam upaya menggagas percepatan pembangunan di Provinsi Lampung, antara lain, pemekaran kabupaten, jalan tol, Jembatan Selat Sunda, Bandarlampung Metropolitan Urban Development Program, Waterfront City, penyusunan RTRW provinsi melalui paduserasi tata ruang dan kawasan hutan dan lain-lainnya," kata Fahrizal yang pernah menjabat Kepala Bappeda Lampung itu pula.

Dia pun menyatakan, "Tahun 2011 pada saat saya Kepala Bappeda Provinsi Lampung, saya memohon bantuan Ibu Siti Nurbaya (sebagai Sekjen DPD RI) agar Institut Teknologi Sumatera atau Itera dapat dibangun di Provinsi Lampung".

Akhirnya Sii Nurbaya membicarakan hal tersebut dengan Ketua DPD RI. Atas masukan Beliau, "Pak Irman Gusman meyakinkan Mendiknas agar dalam menentukan lokasi Itera harus dengan pertimbangan keseimbangan pembangunan agar Provinsi Lampung lebih cepat berkembang (pada saat itu alternatifnya adalah Pagaralam, Sumsel atau Lampung)."

"Jadi, kehadiran ITERA di Lampung juga tidak terlepas dari dukungan dan upaya Ibu Siti Nurbaya. Thanks to my guru...," kata Fahrizal lagi.

Mantan Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung Cece Sutapa, kemudian menanggapi pula. "Ya Bravo Bu Baya..!, jadi ingat kenangan lama..!, Tahun 2005 saya (sebagai Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Lampung) juga pernah mendesak BPJT untuk melelangkan jalan tol ruas Bakauheuni-Terbanggi Besar, setelah diumumkan, ternyata yang minat cuma perusahaannya pak Empang (nama PT-nya saya lupa). Sekarang impian masyarakat Lampung mempunyai jalan tol terwujud sudah...!, mudah-mudahan impian lainnya yang dirintis sejak bu Baya di Lampung juga bisa segera terwujud..!!!."

            Kelihatan Wujudnya
JTTS yang dimulai dari Lampung kendati baru beberapa ruas selesai dikerjakan (belasan kilometer, dari 2.818 km keseluruhannya) telah kelihatan wujudnya. 
Keberadaan JTTS dari Bakauheni hingga Pematang Panggang (selanjutnya menyambung ke daerah lainnya hingga Aceh) dinilai akan memiliki dampak untuk menurunkan biaya logistik terhadap komoditas dan barang yang hendak dikirimkan ke pasaran.

Jalan bebas hambatan ini akan mempercepat pengiriman barang, kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pula.

Target awal pembangunan proyek strategis nasional tersebut akan dapat rampung guna mendukung event olahraga Asian Games pada Juni 2018 mendatang, dengan panjang 300 kilometer dari Lampung hingga Sumatera Selatan.

Namun, selain difungsikan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Asian Games, terdapat pula dampak jangka panjang, yaitu penurunan biaya logistik, mengingat jalan tol yang dibangun itu tidak hanya sepanjang Lampung-Sumatera Selatan, melainkan hingga Aceh.

"Selain Asian Games, tol ini juga untuk logistik. Jalur ini adalah jalur logistik untuk menurunkan biaya logistik. Dengan tol ini akan mempercepat jalur logistik dari Lampung sampai Aceh itu untuk memperingan jalur logistik," kata Basuki di lokasi peresmian ruas JTTS di Lampung, Minggu (21/1).

Kendati demikian, dampak logistik tersebut tidak dapat dirasakan langsung sesaat usai peresmian dua ruas JTTS tersebut.

"Kalau saat ini baru 10 kilometer lebih belum ada dampaknya, ini hanya tanda saja kalau tol Sumatera dibangun. Namun, dampak itu bisa dirasakan Juni nanti ketika seluruh konstruksinya selesai dibangun," ujarnya lagi.

Namun, baru belasan kilometer terbangun JTTS saja sudah banyak komentar dan harapan positif disampaikan, termasuk sambutan hangat warga Lampung sendiri.

Saat ini, hingga Juni 2018, ruas tol Trans Sumatera di Lampung itu masih digratiskan untuk masyarakat umum yang menggunakannya.

Kendati masih "terputus" dalam beberapa segmen/seksi, dan belum tersambung serta terbangun secara utuh, keberadaan JTTS dari Lampung ini dipastikan memberikan harapan baru kian lancar, efektif dan efisien jalur transportasi dan logistik di Sumatera ini.
(T.B014/S. Muryono)