Palembang, (ANTARA Sumsel) - Peminat aksesoris yang terbuat dari bahan kawat tembaga di Palembang hingga saat ini cukup tinggi sehingga penjualannya tidak mengalami kesulitan.
"Kalau penjualan aksesoris dari kawat tembaga ini selain di butik, juga kita jual melalui sistem dalam jaringan (online)," kata pengrajin aksesoris kawat tembaga manikqumanikam, Ummi Rahmawati di Palembang, Jumat.
Menurut dia, pemasaran aksesoris kawat tembaga itu seperti cincin, gelang tangan, bros, dan kalung melalui pameran-pameran yang ada.
"Jadi, kalau ada pameran kita ikut dan omset penjualan yang diperoleh biasanya sampai puluhan juta rupiah," katanya.
Ia mengatakan, pameran atau bazar yang mereka ikuti bukan hanya di Sumatera Selatan, tetapi di luar provinsi ini seperti Lampung, Jakarta, Bali, Lombok, dan Surabaya.
Harga aksesoris itu seperti cincin paling murah dijual Rp25 ribu per buah, kalung Rp100 ribu perbuah, dan bros Rp35 ribu perbuah, sedangkan paling mahal sekitar Rp3,5 juta untuk satu set kalung, cincin dan gelang tangan, jelasnya.
Ia mengatakan bahan kawat tembaga itu didatangkan dari Jakarta dan ada pula yang impor.
Harga kawat tembaga lokal Rp400 ribu per kilogram, sedangkan impor harganya lebih mahal bisa dua kali lipat yakni Rp1,4 juta per kilogram.
Selain itu pihaknya juga menerima pesanan dengan desain sendiri bagi masyarakat yang harganya disesuaikan dengan tingkat kesulitan dalam membuatnya, katanya.
