Palembang, (ANTARA Sumsel) - Makanan khas Sumatera Selatan "Lempok" yang terbuat dari bahan baku buah durian gagal menjadi makanan khas daerah ini setelah usulan hak patennya ditolak oleh pemerintah pusat.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan Irene Camelyn Sinaga di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan bahwa makanan tersebut berasal dari Sumsel tetapi tidak disetujui.
Usulan tersebut karena makanan yang banyak digemari masyarakat tersebut mayoritas banyak terdapat di Sumsel, ujar dia.
Menurut dia, pengusulan makanan yang banyak dicari masyarakat itu perlu dipatenkan supaya nantinya diketahui asal usul pembuatan Lempok tersebut.
Memang, lanjut dia, makanan khas Sumsel yang telah dipatenkan antara lain pempek dan bila didata lagi masih banyak yang perlu dikuatkan lagi asal usulnya.
Menurut dia, segala produk daerah memang perlu dipatenkan sehingga tidak diakui masyarakat luar provinsi.
"Makanan dan minuman perlu diketahui asal usul dan pertama dibuat sehingga keanekaragaman produk daerah dapat dibedakan," ujar dia.
Selain itu dengan adanya makanan khas daerah maka masyarakat
dapat melihat dan merasakan berbagai produk yang ada.
Sebelumnya Kasi Purbakala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Rapanie Igama mengatakan, memang pihaknya mengusulkan Lempok tersebut sebagai warisan budaya.
Namun, usulan tersebut ditolak karena Lempok berasal dari durian yang hampir semua daerah memiliki buah tersebut, tambah dia.
Berita Terkait
Kunjungi ANTARA, Dubes Rumania sebut keramahan warga Indonesia kunci sukses pariwisata
Kamis, 28 November 2024 22:37 Wib
Mesin jahit raksasa daya tarik flyover Bantaian Muara Enim
Rabu, 27 November 2024 9:15 Wib
Karnaval budaya dan mobil hias meriahkan Hari Jadi Kabupaten Muara Enim ke-78
Jumat, 22 November 2024 7:54 Wib
KementerianKebudayaan optimistis usulkan rendang ke Unesco pada 2025
Kamis, 21 November 2024 14:50 Wib
Pemkab OKU Timur promosikan Kain Bidak di kancah nasional
Kamis, 21 November 2024 13:25 Wib
Kantor Wali Kota Palembang jadi lokasi wisata edukasi
Kamis, 21 November 2024 5:04 Wib