Dentuman gendang semarakkan Festival Perahu Naga

Beijing (ANTARA Sumsel) - Dentuman suara gendang bersahut-sahutan dari setiap peahu naga menyemangati para pendayung dalam Festival Perahu Naga di Beijing, Senin.

Puluhan perahu naga di beberapa sungai besar di Beijing saling berlomba mencapai titik akhir yang telah ditetapkan panitia lomba, memeriahkan Festival Perahu Naga  2014.

Diiringi tetabuhan gendang dan sorak-sorai masyarakat di sekitar sungai, para pendayung yang rata-rata berjumlah sepuluh orang, berupaya memberikan upaya terbaiknya untuk mencapai finis.

Festival Perahu Naga merupakan salah satu perayaan yang menjadi hari libur nasional di Tiongkok. Liburan festival perahu naga pada 2014 dimulai sejak Minggu (1/6) hingga perayaan tiba pada Selasa (3/6).

Menjelang dan saat perayaan festival, masyarakat di Tiongkok menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan, termasuk kuliner khas sebelum dan saat festival berlangsung.

Beberapa hari sebelum Festival Perahu Naga setiap warga membuat makanan khas Zong Zia atau Chinese dumpling, yakni terbuat dari nasi yang diisi sayuran atau daging dan dikukus menggunakan daun alang-alang atau bambu.

Sajian khas Festival Perahu Naga tersebut di Indonesia dikenal dengan bacang.

Festival Perahu Naga yang dirayakan setiap tanggal 5 bulan kelima penanggalan Tiongkok bertujuan mengenang penyair Tiongkok Qu Yuan yang pada 200 tahun lalu menenggelamkan dirinya di Sungai Mi Lo sebagai protes atas kesewenang-wenangan dan praktik korupsi.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap sang penyair, dalam perayaan Festival Perahu Naga itu, masyarakat melemparkan bacang ke dalam sungai untuk menghalau ikan agar tidak memakan jasad sang penyair.

Tak heran, jika perayaan Festival Perahu Naga di Beijing juga ditandai dengan resital puisi dan karya satra lainnya, di beberapa kuil dan taman.

Festival Perahu Naga juga dirayakan di Taiwan, Hong Kong, dan beberapa etnis Tiongkok di sejumlah negara.