Kemenparekraf gelar "NXT CON" 2014 gali potensi digital

id kemenparekraf, gali potensi digital, digital, poetnsi teknologi, teknologi digotal

...Acara ini menyatukan pengusaha, investor, korporasi, dan media selama dua hari untuk mendiskusikan segala hal mengenai teknologi digital...
Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar kegiatan bertajuk "NXT CON" 2014 sebagai upaya menyingkap dan melepaskan potensi teknologi informasi dan digital Indonesia.
         
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu di Jakarta, Rabu membuka acara "The NXT CON 2014" (http://nxtcon.com) yang diselenggarakan pada 7-8 Mei 2014 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.
         
"Acara ini menyatukan pengusaha, investor, korporasi, dan media selama dua hari untuk mendiskusikan segala hal mengenai teknologi digital," katanya.
         
NXT CON 2014 diselenggarakan oleh Pop Era Dinamika (PED), bekerja sama dengan Kemenparekraf, dan didukung oleh para sponsor dan mitra termasuk Indosat, EMTEK, Baidu, Gunung Ventures, Tiket.com, Justin.tv, socialcam, Qraved, DailySocial, Berita Satu, Liputan6.com, O Channel, Studentpreneur, dan Startup Bisnis.
         
Melalui sesi presentasi dan diskusi informal, konferensi itu bertujuan untuk merangsang pertukaran pengalaman dan wawasan, untuk memacu percakapan dan meningkatkan jaringan yang akan mengarah pada usaha kewirausahaan baru (new entrepreneurial ventures).
         
"NXT CON diciptakan untuk mendukung pertumbuhan pengetahuan dan investasi yang berkelanjutan bagi komunitas teknologi digital di Indonesia," katanya.
         
Menurut Menteri para peserta dapat berharap untuk mendapatkan suatu kesempatan jaringan selama mengikuti konferensi, yang bertujuan menarik sampai dengan 800 pengusaha, investor, media, perwakilan korporasi dan pemimpin opini utama lainnya.
         
Para pembicara internasional konferensi ini termasuk para pengusaha teknologi (techpreneurs) sukses seperti Amon Bartram dari socialcam, Kevin Kan dari Exec, Ray Chan dari 9gag, Justin Kan dari justin.tv, Kevin Hale dari Wufoo, Ruichi Sanghvi dari Dropbox, dan Tikohn Bernstam dari Scribd.
        
"Kami juga akan menampilkan berbagai teknologi yang sukses dan para pengusaha kreatif dan investor yang berbasis di Indonesia," katanya.
         
Termasuk di antaranya yang akan hadir Calvin Kisana (Picmix), Dien Wong (Altermyth Studio), Enda Nasution (Goblog Media), Tauseef Riaz (Indosat), Bob Bao (Baidu - Indonesia), Hanifa Ambadar (femaledaily), Nayoko Kho PED, Sebastian Togelan (Mountain Ventures), William Tanuwijaja (Tokopedia), dan Ryu Kawano (Veritrans).
         
"Ekonomi kreatif Indonesia merupakan gelombang keempat pembangunan ekonomi di Indonesia yang akan menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja yang berkualitas," katanya.
    
    
Rp15 Triliun
    
Menparekraf memperkirakan nilai dari industri kreatif berbasis teknologi sekitar Rp15 triliun (perangkat lunak dan permainan interaktif), potensi industri kreatif berbasis teknologi digital baru saja dimulai dan akan tumbuh secara eksponensial.
         
Hal ini karena fakta menunjukkan bahwa 50 persen dari 240 juta penduduk Indonesia berada di bawah umur 50 tahun, kelas menengah akan tumbuh dari 74 juta saat ini menjadi 141 juta pada tahun 2020.
         
Di samping itu ada 297 juta pengguna ponsel (dimana sebanyak 75 persen adalah ponsel pintar/smart phone), 74,6 juta pengguna internet dan Indonesia berada di peringkat ke-4 di dunia untuk penggunaan media sosial.
         
Sementara industri kreatif berbasis teknologi dan digital seperti pada permainan online, perangkat lunak, dan aplikasi untuk media, bisnis, jasa keuangan, ritel, kesehatan, pendidikan dan perjalanan, baru saja memulai pertumbuhan yang tampak eksponensial.
         
Pemerintah bersama dengan para pemangku kepentingan perlu memastikan bahwa terdapat ekosistem pendukung untuk para pemula (startups) untuk mengakses mentoring dan modal awal untuk memungkinkan mereka dapat memulai model bisnisnya, pembiayaan, mitra industri , jaringan dan pasar.
         
"Acara seperti NXT CON 2014 adalah salah satu sarana agar hal tersebut terealisasi," katanya.
         
NXT CON 2014 juga menyajikan "the Dragon Den", sebuah kesempatan yang unik bagi para pengusaha dan pengusaha pemula untuk membahas rencana startup teknologi mereka dengan sebuah panel diskusi kecil dengan para pembicara luar negeri, investor, dan pengusaha lokal.
         
Nayoko Kho dari PED, penyelenggara NXT CON 2014 mengatakan "The Dragon Den" akan berlangsung pada hari kedua NXT CON 2014 pada 8 Mei 2014.
         
"Kami berharap NXT CON 2014 dapat menjadi platform untuk informasi dan berbagi tren serta pengalaman dalam segala hal terkait teknologi, termasuk peluang di luar sana dan bagaimana untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini," katanya.
         
Sedangkan salah satu pembicara lainnya, Sebastian Togelan seorang investor yang juga mengelola sebuah inkubator merasa bahwa ada kebutuhan untuk menciptakan sebuah platform yang lebih permanen untuk berjejaring, bagi komunitas untuk bertemu antara satu dengan lainnya, dengan industri dan investor, serta untuk mentoring dan inkubasi.
         
"Kami berharap untuk bekerja dengan semua pemangku kepentingan untuk mewujudkan gagasan ini serta dengan pemerintah dan pemerintah daerah," kata Sebastian Togelan dari Mountain Ventures.