ANTARA dan Universitas Prasetiya Mulya kolaborasi gali potensi Cilongok Banyumas

id lkbn antara,desa wisata,prasetiya mulya

ANTARA dan Universitas Prasetiya Mulya kolaborasi gali potensi Cilongok Banyumas

Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo memberikan materi kegiatan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" di Aula Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jumat (1/3/2024). ANTARA/Sumarwoto

Banyumas (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Prasetiya Mulya berkolaborasi dengan Perum LKBN ANTARA menggali berbagai potensi yang dimiliki sejumlah desa di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, untuk dipublikasikan melalui laman milik desa.

Salah satu bentuk kolaborasi tersebut diwujudkan dengan kegiatan "Workshop Jurnalistik Memperkuat Literasi Diseminasi Desa" yang disampaikan oleh Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Jawa Tengah Teguh Imam Wibowo di Aula Kecamatan Cilongok, Banyumas, Jumat.

Dalam workshop yang diikuti perwakilan pemuda dari empat desa binaan Universitas Prasetiya Mulya beserta kepala desanya, Teguh menjelaskan tentang berbagai hal yang perlu disiapkan dan dilakukan untuk memublikasikan potensi desa melalui pemberitaan di laman milik desa maupun konten media sosial.

"Salah satunya konten tersebut harus berulang agar semakin diketahui oleh masyarakat luas, baik di Indonesia maupun mancanegara," katanya.



Menurut dia, hal itu dilakukan agar ketika orang mencari sesuatu melalui mesin pencari di internet dengan memasukkan satu kata kunci seperti "desa wisata", diharapkan nama Cilongok bisa muncul jika ada konten yang berulang mengenai konten tersebut.

Akan tetapi jika tidak berulang, kata dia, konten yang bakal muncul dapat dipastikan desa-desa wisata yang lebih dahulu berkembang.

Selain masalah konten, dalam workshop juga dipaparkan mengenai sasaran informasi yang dituju, siapa yang sebaiknya mengelola laman tersebut, dan sebagainya.

Dalam kesempatan tersebut, Teguh juga menjelaskan tentang Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik termasuk kiat-kiat untuk menghadapi oknum wartawan atau yang biasa disebut dengan wartawan "abal-abal".