Palembang (ANTARA Sumsel) - Setelah penemuan timbunan BBM oleh oknum TNI beberapa bulan lalu, kali ini Kodam II Sriwijaya kembali berhasil menemukan sejumlah mobil tangki yang diduga mengangkut minyak mentah secara ilegal di wialayah Bukit Sangkal Kalidoni Palembang, Jumat.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II Sriwijaya Kolonel Arm. Jauhari Agus yang melakukan pengecekan ke lapangan memaparkan bahwa kali ini pihaknya berhasil menemukan 11 unit mobil tangki masing-masing 9 unit kapasitas 20 ribu liter, 2 berkapasitas 10 ribu liter dan 2 truk modifikasi dengan kapasitas 5 ribu liter.
Pihaknya akan mengusut apakah temuan ini memiliki kaitan dengan aset dari oknum anggota TNI yang telah ditangkap beberapa bulan lalu.
" Tempat yang ditemukan ini bersifat penitipan," ujar dia. Polisi Militer Kodam (Pomdam) seperti dijelaskannya menemukan 11 tanki dalam keadaan kosong dan barang bukti lainnya kesemuanya akan segera diproses.
Ia juga menegaskan, Kodam sangat serius dalam menangani kasus semacam ini, dan sanksi yang berat untuk memberikan efek jera," tegas dia lagi.
Pelaku selanjutnya akan diserahkan kepada pihak kepolisian. Akan tetapi pihaknya belum mengetahui adanya seluk beluk jaringan atau lainnya, termasuk sementara ini tidak ada mengarah ke penemuan pangkalan baru," jelasnya.
Berdasarkan proses penyelidikan sendiri, kata dia sudah dilakukan sejak Juli hingga saat ini.
Dugaan sementara jejaknya bergerak ke luar kota, mengingat plat nomor kendaraan berasal dari Jambi dan Bengkulu atas nama pemilik AR. Apakah terlibat atau hanya titipan saja masih diselidiki lebih lanjut, katanya.
Sementara itu tak jauh dari lokasi penemuan tangki modifikasi oleh Kodam II Sriwijaya di kawasan Bukit Sangkal Kalidoni, Polrestabes Palembang juga menemukan timbunan drum yang diduga minyak sawit mentah (CPO).
Supriyadi salah seorang warga memaparkan bahwa tempat yang diduga sebagai lokasi penimbunan tersebut sudah ada selama hampir setahun. "Aktivitasnya malam hari dengan menggunakan tiga truk besar," ujar dia.
Pada awalnya warga memang terganggu dengan bau yang dihasilkan dari tempat itu, namun seterusnya berjalan dan tertutup rapat. (Fenny)
