Wow ! nikmatnya makan "lenggang panggang"

id lenggang panggang, nikmatnya lenggang panggang palembang

Wow ! nikmatnya makan "lenggang panggang"

Makanan lenggang panggang yang tengah dipanggang di salah satu toko pempek di kawasan 19 Ilir Palembang. (Foto antarasumsel.com/Feny Selly)

....Rasanya memang bukan rahasia lagi bagi penikmat kuliner golongan pempek. Penganan yang istimewa ini bagi masayarakat Palembang ini karena cara pembuatannya pun juga istimewa....

Palembang (ANTARA Sumsel) - Panganan "lenggang panggang" bisa jadi salah satu pilihan menu khas Kota Palembang yang tidak boleh dilewatkan, selain rasanya yang nikmat juga teksturnya legit dan harum karena dipanggang menggunakan daun pisang.

Rasanya memang bukan rahasia lagi bagi penikmat kuliner golongan pempek. Penganan yang istimewa ini bagi masayarakat Palembang ini karena cara pembuatannya pun juga istimewa sehingga seringkali menjadi salah satu pilihan yang tidak disesali.

Nana, salah seorang pembuat lenggang panggang di Kelurahan 19 ilir Palembang mengatakan produksi yang dibuatnya pada hari biasa bisa mencapai tiga kilogram per hari.

"Bila hari libur jangan ditanya saya membuat lenggang panggang bisa sampai lima kilogram," tutur wanita pemilik kedai pempek berlogo Chaplin itu.

Ia juga menjelaskan, setiap pembuat lenggang bisa jadi memiliki pilihan yang beda dalam memilih bahan baku dasar lenggang panggang seperti ikan gabus segar yang tidak terlalu amis.

Selain itu juga memilih bahan baku dasar yang lain yaitu telur bebek sebagai pasangan ikan dengan alasan tekstur telur bebek lebih legit ketimbang telur ayam.

"Telur bebek juga punya warna yang lebih menarik daripada telur ayam," ungkapnya.

Tidak sampai pada bahan baku saja produksi lenggang panggang pun punya kekhasan yang tak tertandingi oleh jenis penganan pempek lain jika cara pemanggangan dilakukan dengan benar.

Seperti kebanyakan pembuat lenggang panggang, Nana juga menggunakan daun pisang yang dibentuk seperti mangkuk kotak sebagai alas panggang.

"Nanti adonan ikan dimasukkan baru dicampur dengan telur bebek," tukasnya.

Untuk teknik dan lamanya pemanggangan, Ia membutuhkan waktu selama 20 menit dalam sekali pemanggangan.

"Sepuluh menit pertama memantapkan adonan, lima menit kedua membalik dalam cetakan daun pisang, dan lima menit terakhir dilepas dari cetakan," jelas dia.

Alhasil didapatkan tekstur, aroma, dan rasa yang menerbitkan liur siapa pun yang melihat.

Kuliner satu ini bisa jadi tidak tersedia di semua toko pempek, namun jika ada yang menginginkan bisa mendapatkannya di beberapa spot kuliner khas Palembang seperti Jalan Merdeka atau Sentra pempek di kawasan 19 Ilir Palembang. (FN)