Karawang (ANTARA) - Dokter Militer Menlatpur Kostrad Kapten Ckm dr. Jeffri Ginting mengatakan tindakan awal menjadi faktor krusial dalam menentukan keselamatan korban yang mengalami luka pendarahan fatal sebelum mendapatkan penanganan medis lanjutan.
"Korban luka pendarahan fatal dapat meninggal paling singkat dalam tiga menit jika tidak segera ditolong," kata Jeffri Ginting di Menlatpur Kostrad Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, Jumat.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan materi Tactical Combat Casualty Care (TCCC) kepada para awak media.
Menurut dia, pertolongan pertama sangat penting karena hampir 90 persen kematian dalam perang terjadi sebelum korban mencapai pos kesehatan.
"Nasib korban seringkali ada di tangan orang yang melakukan pertolongan pertama," kata Jeffri Ginting.
Ia mengatakan kunci dalam penanganan awal korban luka berat di lingkungan berisiko, yakni dengan menggunakan metode MARCH.
M adalah massive hemorrhage, mengontrol pendarahan yang mengancam jiwa.
A, airway, membuka jalan napas.
R, respiration, menutup luka dada terbuka, memeriksa pernapasan.
C, circulation, memberikan cairan untuk mengobati syok.
H, head injury/hipotermia, mencegah cedera otak/mencegah hipotermia.
Dia menambahkan dalam pertolongan pertama korban luka tembak di pembuluh darah besar, dapat menggunakan celox dan turniket.
Celox bisa digantikan dengan perban.
Pembekalan bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dasar bagi awak media dalam penanganan awal korban luka berat di lingkungan berisiko, dengan penekanan pada respons yang cepat dan tepat sesuai kondisi di lapangan.
Pembekalan dilengkapi dengan praktik lapangan melalui simulasi fase TCCC serta penerapan metode MARCH.
"Melalui kegiatan ini, diharapkan awak media semakin siap menjalankan tugas peliputan secara aman, profesional, dan bertanggung jawab," katanya.
Kementerian Pertahanan menggelar kegiatan pembekalan untuk awak media mengenai prosedur kedaruratan di daerah rawan.
Pembekalan bertujuan memberikan pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman prosedur kedaruratan yang memadai bagi awak media sehingga setiap peliputan di daerah rawan dapat dilakukan secara aman, profesional, cepat dan tepat dalam menghasilkan informasi yang akurat.
Ada 42 jurnalis dari berbagai media massa di tanah air yang mengikuti pelatihan pembekalan tersebut.
Pembekalan dilaksanakan di Resimen Latihan dan Pertempuran Kostrad Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat, mulai dari 14 hingga 20 Desember 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter: Pertolongan pertama krusial selamatkan korban luka berat
