Seorang haji OKU Timur meninggal dunia di Makkah

id Jamaah haji, tanah suci, meninggal dunia, Arab Saudi, Kemenag OKU Timur

Seorang haji OKU Timur meninggal  dunia di Makkah

Ilustrasi - Salah seorang jenazah jamaah haji Aceh saat hendak dilakukan proses pemakaman, di Arab Saudi, Sabtu (31/5/2025). ANTARA/HO-PPIH Embarkasi Aceh

Martapura (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan melaporkan seorang anggota jamaah haji asal daerah itu atas nama Paimin Karyo Sumito (83) meninggal dunia di Tanah Suci Makkah.

Kasi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag OKU Timur, Muhammad Husni di Martapura, Sumsel, Minggu mengatakan bahwa almarhum dilaporkan meninggal dunia pada Jumat (6/6).

Dia mengatakan, Paimin merupakan anggota jamaah haji asal OKU Timur sektor 4 Arafah berasal dari Desa Jati Mulyo RT 003 RW 002 Jati Mulyo 1, Kecamatan Belitang Madang Raya.

Anggota jamaah haji yang tergabung di kloter 5 Embarkasi Palembang tersebut meninggal dunia di Arafah pada pukul 12.23 Waktu Arab Saudi di East Arafah Hospital.

"Almarhum sebelumnya sempat dirawat di RS Arab Saudi selama satu hari, namun nyawanya tidak tertolong," katanya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, kata dia, penyebab meninggalnya almarhum disebabkan karena penyakit sindrom gagal nafas (adult respiration desease syndrom) faktor kelelahan dan usia.

"Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di East Arafah Hospital. Petugas haji bersama dokter dan tim kesehatan lainnya sudah berupaya semaksimal mungkin, namun Allah SWT berkehendak lain," ujarnya.

Dia menjelaskan, Paimin Karyo Sumito ini merupakan haji lansia yang tergolong risiko tinggi (risti) dengan usia 83 tahun.

"Almarhum meninggal dunia statusnya sudah berhaji. Hingga saat ini sudah tercatat dua anggota jamaah asal OKU Timur yang meninggal dunia di tanah suci Makkah," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Husni kembali mengimbau para jamaah untuk selalu menjaga kesehatan selama di Tanah Suci Makkah.

Selama di Tanah Suci para jamaah diingatkan untuk banyak mengkonsumsi air mineral dan membatasi aktivitas di luar ruangan karena suhu di Arab Saudi sangat panas kisaran 43-51 derajat celsius.

"Apabila harus keluar ruangan, jamaah perlu melengkapi alat pelindung diri dan memakai sandal supaya kaki tidak melepuh," ujar dia.



Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.