Martapura (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, melakukan peremajaan tanaman hortikultura dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto.
Kepala Lapas Kelas IIB Martapura, Edi Saputra di Martapura, Sumsel, Rabu mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk dukungan terhadap pelaksanaan 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya poin ke-2, yaitu memberdayakan warga binaan pemasyarakatan (WBP) untuk mendukung ketahanan pangan.
Selain itu, kegiatan ini menjadi bagian dari pelatihan keterampilan bagi WBP, khususnya dalam bidang pertanian agar dapat memberikan bekal bermanfaat selama menjalani masa pidana.
Dalam kegiatan tersebut pihaknya melakukan penanaman kembali tanaman yang sudah tua atau tidak produktif lagi.
Adapun jenis tanaman yang ditanam di lahan kosong di area Lapas Martapura meliputi jenis terong, tomat dan cabai.
Dia menjelaskan peremajaan tersebut dilakukan untuk memaksimalkan produktivitas tanaman agar kembali produktif guna menjaga ketahanan pangan di Lapas Kelas IIB Martapura.
Menurutnya, kegiatan menanam jenis sayur mayur di lahan pertanian Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) di area lapas setempat tersebut sudah dilakukan pihaknya sejak tahun 2024.
Lahan yang dulunya terbengkalai disulap menjadi area bercocok tanam jenis sayur mayur dan budi daya ikan air tawar dengan memberdayakan warga binaan di Lapas Martapura.
Hasilnya, sejak beberapa bulan terakhir Lapas Martapura bersama warga binaan telah memanen puluhan kilogram berbagai jenis sayur mayur seperti kangkung, terong dan cabai.
"Hasil panen tersebut langsung didistribusikan ke dapur Lapas Martapura untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan pangan bagi warga binaan di lapas setempat," ujarnya.
Lapas Martapura berdayakan WBP remajakan tanaman hortikultura

Lapas Martapura melakukan peremajaan tanaman yang tidak produktif untuk ditanam kembali berbagai jenis sayur mayur, di Martapura, Sumatera Selatan, Rabu (16/4/2025). ANTARA/Edo Purmana