Palembang (ANTARA) - Dosen dan mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan melakukan kegiatan edukasi masyarakat tentang pengendalian terpadu hama penyakit pada tanaman semusim dan pengendalian penyakit embun tepung pada tanaman hortikultura.
Dua kegiatan pengabdian yang dilakukan di kawasan Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir sejak September 2023 itu dibagi menjadi dua tim yakni Tim I mengangkat tema Pengendalian Terpadu Hama dan Penyakit Tanaman Semusim dengan Ketua Prof. Dr. Ir. A. Muslim, M.Agr.
Sedangkan Tim II dengan Ketua Prof. Dr. Ir. Suwandi, M.Agr mengangkat tema Pengendalian Penyakit Embun Tepung pada Tanaman Hortikultura dengan Menggunakan Biostimulan
Ketua Tim I Prof Muslim di Indralaya, Selasa, menjelaskan kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengendalian penyakit dan hama secara terpadu serta pembuatan dan penggunaan biostimulan yang ramah lingkungan pada tanaman semusim dan hortikultura.
Salah satu daerah yang menjadi lokasi kegiatan pengabdian yakni Dusun 7 di Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.
Lokasi tersebut menjadi sasaran kegiatan karena terdapat banyak warga setempat yang menanam tanaman semusim dan hortikultura sebagai penghasilan mereka, namun masih banyak kendala.
Kendala yang dihadapi masyarakat terutama hama dan penyakit tumbuhan terutama embun tepung, antraknosa dan bercak daun, kata Muslim.
Sementara Ketua Tim II Prof. Dr. Ir. Suwandi, M.Agr, menjelaskan bahwa perkebunan hortikultura di Desa Tanjung Seteko banyak terserang hama dan penyakit terutama yang disebabkan oleh jamur dan virus sehingga banyak tanaman tersebut mati, kerdil dan tidak tumbuh dengan baik.
Hal itu sangat merugikan masyarakat dan menurunkan nilai ekonomi serta pendapatan masyarakat.
Melihat permasalahan itu, dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam Tim Pengabdian Pengabdian Prodi Proteksi Tanaman Jurusan HPT Unsri berupaya memberikan penyuluhan dan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan mengedukasi masyarakat desa Tanjung Seteko cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman semusim secara terpadu serta pemanfaatan biostimulan dalam mengendalikan penyakit embun tepung.
Untuk memulai kegiatan tersebut, dosen dan mahasiswa Unsri membuat biostimulan dengan tiga perlakuan yaitu P1 (tanin + beauveria bassiana), P2 (ekstrak rumput laut) dan P3 (tanin + beauveria bassiana + ekstrak rumput laut), sepanjang September 2023, pihaknya melakukan persiapan dan pelatihan pembuatan alat biostimulan di Desa Tanjung Seteko.
"Kegiatan pelatihan itu dilakukan beberapa tahapan, yakni diawali dengan persiapan alat dan pembuatan biostimulan bahan aktif berupa Beauveria bassiana di Laboratorium Fitopatologi, FP Unsri, kemudian dilanjutkan dengan fermentasi selama 14 hari.
Selanjutnya cairan biostimulan diedukasi kepada masyarakat Desa Tanjung Seteko untuk diaplikasikan secara penyiraman dan semprot pada tanaman cabai mereka sebanyak satu minggu sekali.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Proteksi Tanaman melalui kegiatan penyuluhan merupakan salah satu bentuk implementasi terhadap peran perguruan tinggi dalam menjawab tuntunan masyarakat yang semakin luas untuk memperoleh pembaruan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pengendalian hama dan penyakit tanaman pada cabai menggunakan biostimulan beauveria bassiana, tanin dan ekstrak rumput laut merupakan solusi yang murah dan ramah lingkungan, kata Ketua Tim II.
Sementara Kadus 7, Tanjung Seteko Yanto mengatakan menyambut gembira kegiatan edukasi yang diberikan dosen dan mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Unsri.
Kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai cara mengendalikan hama dan penyakit tanaman semusim secara terpadu serta cara membuat dan menggunakan biostimulan beauveria bassiana, tanin dan ekstrak rumput laut yang bahannya murah serta ramah lingkungan sangat membantu masyarakat di desa ini, kata Kadus 7, Tanjung Seteko Yanto.