Dosen Unsri kembangkan optimalisasi pertanian perkotaan pola 3 in 1

id Urban farming, pertanian perkotaan, lahan perkotaan, pertanian '3 in 1', pola pertanian tiga ,unsri,dosen unsri

Dosen Unsri kembangkan optimalisasi pertanian perkotaan  pola 3 in 1

Lahan urban farming 3 in 1 dosen Unsri di kawasan Jakabaring Palembang. (ANTARA/Yudi Abdullah/22)

Palembang (ANTARA) - Dosen Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang terus berupaya mengembangkan dan mengoptimalkan pertanian perkotaan di Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat dengan pola tiga kegiatan dalam satu petak lahan (3 in 1).

"Perkembangan pembangunan di Palembang mengakibatkan lahan untuk budidaya pertanian semakin terbatas, oleh karena itu perlu disiasati dengan pengembangan kegiatan optimalisasi lahan yang tersedia untuk pertanian perkotaan (urban farming)," kata Dosen Unsri Profesor Benyamin Lakitan, di Palembang, Senin.

Dia menjelaskan, pengembangan kegiatan optimalisasi lahan perkotaan terbatas untuk 'urban farming' yang dilakukan sekarang ini dengan membuat beberapa kegiatan di satu petak lahan.

Awalnya lahan perkarangan rumah yang terbatas dimanfaatkan untuk budidaya ikan, aneka jenis tanaman sayuran dan obat-obatan.

Kemudian dilakukan pengembangan kegiatan dengan cara  sebagian lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budi daya ikan lele, nila, dan betok yang di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran, obat-obatan herbal,  dan cabai dengan teknologi rakit apung memanfaatkan botol bekas dan bambu yang bisa dengan mudah ditemukan di kawasan permukiman.

Kegiatan 'urban farming' itu sekarang ini dikembangkan  dengan cara tiga lapis/kegiatan dalam satu tempat (3 in 1) yakni lahan yang ada kolam ikannya digunakan untuk budidaya ikan di atasnya juga dimanfaatkan untuk tanaman sayuran dan cabai dengan teknologi rakit apung dan kerangka rambat sehingga bisa digunakan untuk budidaya tanaman sayuran seperti oyong dan buah-buahan seperti anggur dan melon yang pertumbuhannya merambat.

Melalui optimalisasi lahan pertanian perkotaan itu, diharapkan lahan yang luasnya terbatas tetap bisa menghasilkan bahan pangan secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat bahkan dapat dijual ke tetangga dan pasar sebagai usaha sampingan keluarga.

Masyarakat perkotaan diharapkan dapat mengembangkan budidaya pertanian '3 in 1' di perkarangan rumah meskipun luasnya terbatas dengan membuat kolam ikan dan menanam berbagai jenis sayuran dan tanaman bermanfaat lainnya di atasnya.

Dengan pengembangan kegiatan pertanian perkotaan diharapkan masyarakat bisa mengurangi ketergantungan pasokan bahan pangan dari luar daerah yang harganya pada kondisi tertentu melonjak, kata dosen Unsri yang pernah menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumsel pada 2004 itu.

Sementara sebelumnya Wakil Gubernur Sumsel  Mawardi Yahya mendorong semua pihak dan lapisan masyarakat melakukan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan produksi pangan guna mewujudkan mandiri pangan.

'Untuk meningkatkan produksi pangan dengan melakukan intensifikasi, ekstensifikasi atau perluasan areal pertanian memanfaatkan lahan tidur atau yang tidak produktif, serta optimalisasi lahan," ujar Mawardi.